Gaya Belajar Siswa dalam Merespon Informasi dan Materi Pembelajaran

  • Whatsapp

ANAK-ANAK pada dasarnya diciptakan secara unik walaupun lahir dalam keluarga yang sama. Itulah mengapa kakak dan adik dalam satu keluarga memiliki karakteristik yang berbeda. Sehingga, anak perlu di gali lebih dalam respon untuk banyak hal diantarannya adalah mengetahui metode belajar yang pas untuk masing-masing anak.

Penulis : Rizky Okta Wardani

Bacaan Lainnya

Mahasiswa Universita Muhammadiyah Malang

Anak belajar dari apa yang didapatkan dari stimulus luar yang diterima oleh sistem indera tubuh kemudian baru diteruskan oleh otak untuk diterima dan dimaknai. Penghubung sistem indera dalam menangkap informasi ini ternyata memiliki kecenderungan dominan yang berbeda antara anak. Kecenderungan pada anak ini dinamakan gaya belajar.

Apa Itu Gaya Belajar ?

Nasution (2009:94) mengatakan bahwa gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan memecahkan soal pada proses pembelajaran.

Sedangkan menurut Adi W. Gunawan pengertian gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam  melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi. Hal ini berarti gaya belajar anak berhubungan dengan cara anak belajar dan tata belajar yang dominan disukainya.

Dapat disimpulkan bahwa gaya belajar didefinisikan sebagai cara seseorang dalam merespon suatu informasi/pelajaran, menata, dan mengolah informasi tersebut untuk solusi masalah dan mengimplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis-Jenis Gaya Belajar

Salah satu hal yang harus dipahami oleh seorang pendidik ialah karakteristik setiap anak didiknya. Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pada umumnya belajar merupakan aktivitas manusia dalam memperoleh pengetahuan melalui lingkungan maupun bahan ajar.

Setiap individu memiliki caranya sendiri-sendiri untuk memperoleh pengetahuan. Gaya belajar bukanlah sesuatu yang statis. Gaya belajar dapat berubah tergantung pada aktivitas belajar atau perubahan pengalaman.

Namun, ketika gaya belajar berubah hal itu akan cenderung menetap untuk sementara waktu sehingga menjadi kebiasaan. Jadi sebagian individu memiliki gaya belajar tertentu yang dominan digunakan dalam berbagai situasi, sehingga kurang menggunakan gaya belajar yang lain.

Adapun 3 macam gaya belajar, menurut De porter & Hernacki (2013) yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, gaya belajar kinestetik. Ketiga macam gaya belajar ini memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya.

A. Gaya belajar visual merupakan gaya belajar yang lebih berfokus pada penglihatan. Artinya dalam proses pembelajaran untuk melihat hal baru maka perlu melihat sesuatu secara visual agar menjadi lebih mudah dimengerti dan dipahami.

Gaya belajar seperti ini ditandai dengan ciri-ciri perilaku :

  1. Rapi dan teratur
  2. Berbicara dengan cepat
  3. Teliti dan rinci
  4. Suka membaca daripada dibacakan
  5. Mudah mengingat apa yang dilihat

B. Gaya belajar auditori, seseorang lebih mengandalkan pendengaran untuk menerima informasi dan pengetahuan. Orang dengan tipe belajar auditori tidak mempermasalahkan tampilan visual saat mengajar, yang penting adalah mendengarkan pembicaraan guru dengan baik dan jelas.

Gaya belajar auditori ditandai dengan ciri-ciri perilaku :

  1. Sering berbicara sendiri ketika sedang belajar
  2. Mudah terganggu oleh keributan
  3. Berbicara dengan irama terpola
  4. Lebih menyukai musik
  5. Senang berbicara

C. Gaya belajar kinestetik, gaya belajar ini merupakan gaya belajar yang melibatkan gerakan. Orang tipe gaya belajar kinestetik merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekedar membaca buku tetapi juga mempraktikannya. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri.

Gaya belajar ini ditandai dengan ciri-ciri perilaku :

  1. Berbicara perlahan
  2. Banyak melakukan gerak
  3. Belajar melalui praktik
  4. Suka kegiatan atau permainan
  5. Ingin melakukan segala sesuatu

Sebagai seorang guru mengenal karakteristik belajar setiap anak didiknya merupakan bagian penting, karena hal tersebut termasuk dalam kompetensi pedagogic yang harus dimiliki seorang guru.

Maka dari itu untuk mengajar di kelas seorang guru harus terlebih dahulu mengetahui karakter masing-masing anak didiknya, khususnya gaya belajar. Dengan demikian, guru akan lebih efektif dan efisien dalam memilih strategi apapun metode pembelajaran yang akan diterapkan.

Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Anak

Menurut Rita Dunn dalam (Sugihartono,2007) seorang pelopor di bidang gaya belajar, telah menemukan banyak variabel yang mempengaruhi gaya belajar anak.  Faktor-faktor tersebut antara lain: faktor fisik, faktor emosional, faktor sosiologis, faktor lingkungan.

Berdasarkan hal tersebut bahwa sebagian anak dapat belajar dengan menggunakan cahaya terang, sedangkan sebagian yang lain dengan menggunakan pencahayaan kurang. Ada anak yang belajar suka dengan cara berkelompok, dan yang lain memilih adanya seorang figur pemimpin seperti guru/orang tua. Ada juga sebagian anak memerlukan iringan musik sebagai sarana belajar, sedangkan anak yang lain tidak dapat berkonsentrasi kecuali di tempat yang sepi.(*)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait