PEMBELAJARAN yaitu sebuah upaya untuk menciptakan iklim nyaman dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa lainnya.
Penulis : Sellynda Tiara Haryanto
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Kata model pembelajaran sangat dekat dengan pengertian strategi pembelajaran. Pengertian model pembelajaran ini dibedakan dengan dari pengertian strategi, pendekatan dan metode pembelajaran. Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada suatu strategi, metode, dan teknik.
Sederhananya pendekatan pembelajaran lebih melihat pembelajaran sebagai proses belajar siswa yang sedang berkembang untuk mencapai perkembangannya. Metode ini berfokus pada proses mengajar untuk bahan ajar dan tujuan pembelajaran.
Sedangkan model pembelajaran lebih ke pembelajaran sebagai desain yang menggambarkan proses penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi.
Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai sebuah kerangka konsep yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengelompokkan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang dan para pengajar.
Dengan demikian aktifitas belajar merupakan kegiatan yang bertujuan atau yang tertata secara sistematik. Model pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik setiap kompetensi dasar yang disajikan.
Namun tidak semua model pembelajaran cocok dengan kompetensi dasar, profesi guru juga perlu memilih dan menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar adanya interaksi optimal antara guru dan siswa.
Disini akan membahas salah satu model pembelajaran tentang Discovery Lerning. Discovery learning yaitu salah satu model pembelajaran yang berkembang dan diterapkan pelaksanaan pembelajaran pada kurikulim 2013. Guru yang berperan sebagai pelaksana utama pembelajaran tentu wajib untuk memahami dan menerapkan model pembelajaran ini.
Model pembelajaran discovery learning ini mempunyai beberapa langkah pembelajaran yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Sedangkan pada kegiatan utama atau inti yaitu pelaksanaan pembelajaran, model pembelajaran discovery learning ini memberi stimulasi, pernyataan atau identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verivikasi atau pembuktian yang menarik kesimpulan atau generalisasi.
Pada kurikulum 2013 ada tiga model pembelajaran yang dikembangkan yaitu model pembelajaran discovery learning, model pembelajaran berbasis masalah, dan model pembelajaran proyek. Masing-masing model pembelajaran mempunyai kelebihan dan kelemahan.
Namun guru tidak perlu mengetahui lebih dalam kelemahan dan kekurangan pada masing-masing model pembelajaran yang dimaksud. Hal yang penting guru ketahui atau pahami adalah bagaimana memahaminya, menerapkan dan mengembangkan masing-masing model pembelajaran ini sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan efesien serta berjalan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah dan kelas.
Ada beberapa tujuan dari discovery learning yaitu sebagai berikut :
- Memberikan kesempatan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
- Melatih siswa untuk berpikir secara sistematis dan ilmiah dalam menyelesaikan suatu permasalahan terkait materi.
- Meningkatkan pola berpikir kritis bagisiswa.
- Melatih siswa dalam menyusun strategi untuk meningkatkan pemahaman mereka terkait materi yang sedang diajarkan.
Penerapan model pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya :
- Mengembangkan kepekaan serta rasa ingin tahu siswa.
- Melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis serta kreatif siswa.
- Mendukung dan mengembangkan kemandirian anak dalam belajar siswa.
- Proses belajar dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.
- Kegiatan belajar menjadi lebih bermakna bagi siswa.
Model pembelajaran discovery learning memiliki enam langkah pembelajaran. Namun ada beberapa tahapan pada discovery learning ini yaitu sebagai berikut :
- Pemberian rangsangan (stimulation)
Guru sebagai fasilitator memberikan kegiatan yang dapat merangsang keingintahuan siswa. Fasilitator dapat menampilkan media (video/gambar) atau alat peraga yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
- Identifikasi masalah (problem statement)
Setelah memperoleh stimulasi pada langkah sebelumnya, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan dengan stimulasi.
Masalah-masalah tersebut kemudian dirumuskan menjadi sebuah hipotesis, yaitu dugaan atau jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan. Langkah ini dapat membantu mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan masalah dan membuat solusi dan prediksi.
- Pengumpulan data (data collection)
Langkah ini, siswa diberikan kesempatan untuk mengumpulkan data berupa informasi yang relevan dan berguna dalam menjawab permasalahan, serta untuk membuktikan kebenaran hipotesis. siswa dapat mengumpulkan data melalui berbagai kegiatan, seperti membaca buku, menyimak bahan tayang, melakukan percobaan sederhana.
Dengan melakukan pengumpulan data, siswa didorong untuk secara aktif mencari jawaban atas permasalahan yang ia miliki dengan menggunakan sumber daya yang ada.
- Pengolahan data (data processing)
Semua data yang telah diperoleh selanjutnya diolah agar melahirkan informasi baru. Pengolahan dapat dilakukan dengan cara membandingkan, mencocokkan, mengklasifikasikan atau melakukan perhitungan. Informasi baru yang diperoleh berfungsi sebagai alternatif jawaban yang perlu dibuktikan secara logis.
- Pembuktian (verification)
Pada langkah ini siswa melakukan kegiatan untuk membuktikan benar atau tidaknya alternatif jawaban yang diperoleh pada langkah sebelumnya. Pembuktian dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat mengaitkan pemahaman yang diperoleh dengan contoh-contoh yang ia temui dalam kehidupan sehari-hari.
- Penarikan simpulan/generalisasi (generalization)
Pada langkah penarikan kesimpulan atau generalisasi, siswa menarik sebuah kesimpulan yang dapat diterapkan dan berlaku umum pada kejadian atau masalah serupa. Proses penarikan kesimpulan perlu dilakukan berdasarkan pengalaman dan informasi baru yang diperoleh anak selama proses pembelajaran berlangsung.
(*)