MODALITAS BELAJAR atau gaya belajar yaitu berbagai cara yang digunakan oleh sistem otak atau pikiran agar dapat mengakses atau menyerap informasi saat berkomunikasi ataupun belajar.
Penulis : Adellia Cahyani
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Gaya belajar ini di bagi menjadi tiga tipe yaitu visual (penglihatan), audiotorial (pendengaran) dan kinestetik (gerak). Gaya belajar setiap anak berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh faktor alamiah (pembawaan) dan faktor lingkungan sekitarnya.
Gaya belajar pada anak dapat dilihat melalui pengamatan langsung dan juga melalui tingkah laku ataupun kebisaan yang sering dilakukan. Mengetahui gaya belajar terhadap anak sangat penting agar anak dapat memahami suatu hal dengan mudah terutama dalam belajar.
Hal ini tidak terlepas dari peran guru dan orang tua. Gaya belajar anak cenderung akan terlihat saat mulai memasuki sekolah taman kanak-kanak. Anak yang memiliki gaya belajar visual akan cenderung lebih tertarik untuk membaca dan melihat objek yang akan di pelajarinya.
Anak dengan gaya belajar visual juga lebih mudah untuk mengingat apa yang telah dilihat dibandingkan apa yang ia dengar. Sedangkan anak yang memiliki gaya belajar audiotorial yaitu gaya belajar seorang anak dengan memanfaatkan indra pendengaranya untuk menangkap informasi.
Anak yang memiliki gaya belajar audiotorial memiliki karakteristik/ciri khas yang unik yaitu lebih menyukai pembelajaran dengan metode ceramah, dan anak dengan gaya belajar ini juga biasanya menjadikan lagu sebagai media belajar.
Selanjutnya ada gaya belajar kinestetik, gaya belajar kinestetik yaitu gaya belajar yang melibatkan gerak fisik. Anak yang memiliki gaya belajar kinestetik ini lebih mudah memahami pembelajaran dengan melakukan praktik secara langsung.
Agar dapat memahami gaya belajar pada anak, guru maupun orang tua harus memahami terlebih dahulu karakteristik dari anak tersebut. Di lingkungan sekolah guru dapat melakukan pengamatan secara detail terhadap anak agar dapat mengetahui karakteristik tiap anak agar dapat memahami gaya belajarnya.
Dari banyaknya siswa di dalam kelas yang tentu saja dengan gaya belajar yang berbeda-beda, akan lebih efektif jika guru dapat menggabungkan ketiga metode belajar tersebut agar kegiatan pembelajaran di kelas lebih bervariasi dan tidak mononton.
Dalam hal ini seorang guru lebih di tuntut menjadi lebih kreatif agar dapat meciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan mudah di pahami oleh anak, terutama untuk anak usia TK dan sekolah dasar.
Ketika gaya belajar pada anak telah di ketahui, step selanjutnya yaitu bagaiamana cara kita menuntun atau membimbing anak tersebut sesuai dengan minat dan bakat yang ia miliki.
Contohnya, jika seorang anak memiliki gaya belajar visual, jadi tugas seorang guru atau orang tua yaitu dapat melakukan pembelajaran dengan cara menayangkan sebuah video agar dapat ditonton oleh anak tersebut.
Maka dari itu gaya belajar pada anak sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Anak lebih mudah memahami atau mempelajari sesuatu jika berkaitan dengan hal apa yang ia sukai.
Dari uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Gaya belajar pada anak di bagi menjadi tiga tipe yaitu visual, audiotorik, dan kinestetik. Gaya belajar sangat berpengaruh terhadap perkebangan belajar pada anak.
Anak dapat lebih mudah memahami pembelejaran dengan menggunakan media belajar yang ia sukai karena gaya belajar sangat erat kaitannya dengan karakteristik setiap anak.(*)