Pengertian Model Pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. (Syaiful Sagala, 2005).
Penulis : Indzi Safira Jannah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Model pembelajaran merupakan seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar (Istarani, 2012).
Model Pembelajaran yang Inovatif
Pengembangan model pembelajaran sebagai wujud penyesuaian diri antara pembelajaran yang dilakukan dengan perkembangan zaman yang ada. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan model pembelajaran adalah dengan menganalisis kebutuhan yang ada dilapangan seperti dari aspek karakteristik peserta didik, karakteristik materi, dan karakteristik aspek lain yang saling mempengaruhi dalam proses pembelajaran.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan model pembelajaran yang inovatif merupakan model pembelajaran yang didesain dengan memperhatikan perkembangan zaman yang ada.
Di abad 21, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan model pembelajaran yang inovatif adalah dengan memperhatikan aspek teknologi yang sedang berkembang, memperhatikan aspek penguatan pendidikan karakter, terintegrasi dengan kegiatan yang berbasis high order thinking, terintegrasi dengan keterampilan abad 21: 4C (critical thinking, collaboration, communication creativity), terintegrasi dengan budaya literasi, berbasis neurosains dan terintegrasi dengan STEAM (science, technologi, engineering, art and mathematic) (Muhtadi,2019).
Model-Model Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran Kontekstual
Elaine B. Johnson mendefinisikan pengertian pembelajaran kontekstual sebagai berikut: Contextual Teaching and Learning (CTL) atau disebut secara lengkap dengan Sistem Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka. (Elaine B. Johnson, 2007).
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama (Felder, 1994: 2).
Wahyuni (2001:8) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran dengan cara menempatkan siswa dalam kelompok kecil yang memiliki kemampuan berbeda.
Sependapat dengan pernyataan tersebut Setyaningsih (2001:8) mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif memusatkan aktivitas di kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa untuk bekerja sama dalam proses pembelajaran.
Model Pembelajaran Kuantum
Quantum Teacing adalah ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitas Super-camp yang diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Eccelerated Learning (Luzanov), Multiple Intellegence (Gardner), Neuro-Linguistic Programming (Ginder dan Bandler), Experiental Learning (Hahn), Socratic Inquiry, Caoperative Learning (Johnson and Johnson), dan Elemen of Effective Intruction (Hunter).
Quantum Teaching merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi sebuah paket multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak yang pada akhirnya akan melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami dan kemampuan murid untuk berprestasi.
Sebagai sebuah pendekatan belajar yang segar, mengalir, praktis dan mudah diterapkan, Quantum Teaching menawarkan suatu sintesis, atau cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran yang dilakukan guru melalui perkembangan hubungan, penggabungan belajar dan penyampaian kurikulum.
Metodologi ini dibangun berdasarkan pengalaman 18 (delapan belas) tahun dan penelitian terhadap 25.000 siswa, dan sinergi pendapat dari ratusan guru. (Bobby De Porter, dkk, 2003).
Melalui Quantum Teaching ini, seorang guru yang akan memengaruhi kehidupan siswanya. Anda seolah-olah sedang memimpin konser saat berada di ruang kelas.
Anda memahami sekali, bahwa setiap murid Anda memiliki karakter masing-masing sebagaimana alat-alat musik seperti seruling dan gitar, misalnya, memiliki suara yang berbeda. Bagaimana setiap karakter dapat memiliki peran dan membawa sukses dalam belajar, merupakan inti ajaran Quantum Teaching (Abuddin Nata, 2004).
Fungsi Model Pembelajaran
Fungsi Model Pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa setiap model yang akan digunakan dalam pembelajaran menentukan perangkat yang dipakai dalam pembelajaran tersebut (Shoimin, 2014).
Selain itu, model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.(*)