Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom

  • Whatsapp

KERANGKA konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem pendukung.

Penulis : Putri Yasmin

Bacaan Lainnya

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Model Pembelajaran

Memasuki abad ke 21 pendidik dan siswa dituntut untuk mempunyai kemampuan belajar dan mengajar baik soft skill maupun hard skill. Diperlukannya kemampuan tersebut disebabkan oleh pola hidup manusia yang mulai banyak perubahan, tidak terkecuali pendidikan di Indonesia yang disebabkan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi.

Keberhasilan pendidikan salah satunya tergantung dari keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di kelas, sedangkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tergantung kepada pendidik, karena pendidik merupakan objek penting dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, perlu adanya penerapan model pembelajaran di kelas yang bermakna dan tepat. Model pembelajaran merupakan suatu pedoman atau acuan dalam pelaksanaan belajar yang mencakup pengajaran dan penerimaan informasi.

Model pembelajaran sangat penting karena akan menentukan arah pembelajaran serta memberikan gambaran sistematis kepada siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sehingga, pemilihan model pembelajaran harus diperhatikan sebaik mungkin dan sesuai dengan keadaan kelas.

Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan di Indonesia harus menjujung tinggi prinsip-prinsip penyelenggaraan pendidikan. Adapun secara umum prinsip-prinsip penyelenggaraan pendidikan yang dimaksud yaitu untuk mengembangkan potensi diri, karakter, dan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang.

Menurut Joyce, Weil, dan Calhoun (dalam Warsono dan Hariyanto, 2013: 172) model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan pembelajaran, termasuk perilaku guru menerapkan dalam pembelajaran. Model pembelajaran banyak kegunaannya mulai dari perencanaan pembelajaran dan perencanaan kurikulum sampai perancangan bahan-bahan pembelajaran, termasuk program-program multimedia.

Model pemelajaran ini sangat efektif dalam upaya peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar, karena pada kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran utuk mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya.

Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia yaitu tentang penerapan pembelajaran. Pembelajaran di Indonesia lebih banyak kepada hapalan, sehingga siswa sulit untuk menjawab soal. Artinya, tantangan bagi pendidik di Indonesia adalah meningkatkan kemampuan Problem Solving dan Critical Thinking pada siswa.

Menurut Santrock (2011) berpikir adalah kegiatan dalam memori yang dilakukan oleh manusia. Aktivitas-aktivitas yang sering dilakukan dalam berpikir adalah seperti membuat sebuah konsep, berpikir secara kritis, menemukan dan memecahkan suatu permasalahan.

Dengan demikian salah satu upaya untuk memberi solusi permasalahan berpikir kritis yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran Flipped Classroom.

Model Pembelajaran Flipped Classroom

Flipped Classroom adala sebuah model pembelajaran dimana antara pemberian materi dan tugas itu dibalik (Indrajit, 2020). Flipped Classroom merupakan satu pendekatan yang memindahkan transfer informasi keluar dari ruang kelas dan asimilasi informasi ke dalam ruang kelas.

Konsep model pembelajaran ini yaitu siswa di rumah mengerjakan apa yang dilakukan di kelas yaitu belajar dengan memahami materi yang telah diberikan oleh pendidik, dan di kelas siwa mengerjakan apa yang biasanya dikerjakan di rumah yaitu mengerjakan soal dan menyelesaikan masalah.

Menurut Johnson (2013) Flipped Classroom merupakan suatu cara dalam proses pembelajaran yang mengurangi kapasitas kegiatan pembelajaran di dalam kelas dengan memaksimalkan interaksi satu sama lain yaitu guru, siswa dan lingkungannya.

Model Flipped Classroom ini memanfaatkan media pembelajaran yang dapat diakses secara online oleh siswa yang mampu mendukung materi pembelajarannya.

Model ini bukan hanya sekedar belajar menggunakan video pembelajaran, namun lebih menekankan bagaimana memanfaatkan waktu di kelas agar pembelajaran lebih bermutu dan bisa meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis siswa.

Penerapan Flipped Classroom pada kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 dimana kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada siswa sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan 4C.

Pembelajaran berpusat pada siswa akan menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat sehingga akan membuat siswa lebih kuat dalam menemukan solusi dan dapat meningkatkan partisipasi dalam memecahkan masalah dan dapat meningkatkan keterampilan sosial, berbicara, mendengarkan, dan keterampilan memecahkan masalah secara logis (Asoodeh etal., 20120).(*)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait