TEORI BEHAVIORISTIK adalah teori beraliran behaviorisme yang merupakan salah satu aliran psikologi dimana teori belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Penulis : Muhammad Nisfatun Ni’am Mi’rajudin
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Menurut Desmita (2009:44), teori behavioristik menekankan pada kajian ilmiah mengenai respon perilaku yang dapat diamati dan pengaruh lingkungannya.
Dengan kata lain, perilaku memusatkan pada interaksi dengan lingkungannya yang dapat dilihat dan diukur. Prinsip-prinsip perilaku diterapkan secara menyeluruh untuk membantu orang-orang mengubah perilakunya ke arah yang lebih baik (King, 2010:15).
Teori belajar behavioristik sangat berpengaruh terhadap pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran atau yang sering dikenal dengan aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Hal terpenting dalam behaviorisme adalah mendapatkan informasi dari lingkungan dan memberikan respon yang benar. Menurut teori ini, antara stimulus dan respon yang dianggap tidak penting karena tidak dapat diamati dan diukur, terdapat keterkaitan.
Apa yang kita lihat hanyalah efek dari rangsangan dan tanggapan. Oleh karena itu, segala sesuatu yang diberikan guru dan apa pun yang dihasilkan siswa harus diamati dan diukur semuanya untuk melihat perubahan perilaku siswa.
Dalam teori behavioristik, siswa ditekan untuk belajar menjadi individu yang pasif, seperti munculnya perilaku siswa yang kuat apabila diberikan penguatan materi dan akan menghilang jika dikenai hukuman.
Dengan memberikan rangsangan, akan memancing siswa untuk bereaksi menanggapi rangsangan tersebut. Maka dari itu, dalam penerapannya guru harus menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap.
Dimulai dari materi sederhana sampai kompleks, tujuannya yaitu agar siswa tidak trauma karena jika di berikan materi atau soal yang susah karena telah melalui tahap dari yang sederhana.
Dalam penerapannya juga guru akan lebih sering memberikan instruksi dalam belajar. Untuk penguat materi, guru akan lebih sering memberikan drilling dan latihan agar terbentuk perilaku atau pembiasaan seperti yang diinginkan.
Pengawasan pun harus dilakukan oleh guru, baik di dalam maupun di luar kelas. Karena dalam teori behavioristik, guru dituntut memiliki kemampuan penguat baik dari sisi negatif ataupun positif.(*)