SUDAH TAK asing ditelinga bahwa anak – anak memiliki karakter yang berbeda – beda yang mengakibatkan gaya belajar anak – anak juga berbeda. Tak heran jika hal tersebut memaksa guru berpikir keras untuk menciptakan inovasi – inovasi agar anak – anak dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Penulis : Ainun Safitri
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Pentingkah kita memahami modalitas belajar anak ? Yaps…sangat penting. Anak – anak merupakan generasi penerus bangsa, jika bukan mereka maka siapa lagi yang bertindak untuk negara. Oleh karena itu guru harus benar – benar mendidik mereka dengan semaksimal mungkin dengan berbagai macam inspirasi mengajar terlepas dari peran orang tuanya.
Modalitas belajar anak sangat penting untuk diketahui diantaranya modalitas belajar visual, modalitas belajar Auditorial, dan modalitas belajar Kinestetik. Anak – anak tidak selamanya mampu menerima materi dari guru melalui metode ceramah saja.
Untuk itu diperlukannya inovasi baru dalam pembelajaran. Karena diharapkan selain anak belajar anak juga dapat bermain diwaktu yang bersamaan. Dari ketiga modalitas belajar anak, guru mampu menyatukan ketiganya menjadi satu paduan yang utuh, Yaitu dengan mengaplikasikannya dalam bentuk media nyata.
Dalam pembelajaran berbasis media nyata anak mampu melihat objek secara langsung, anak mampu mendengar penjelasan dari objek yang dilihat serta anak mampu menyentuh dan menggunakan objek yang dilihat maupun di dengar.
Media nyata menjadi topik utama dikalangan guru – guru, dengan adanya media nyata tersebut memudahkan guru dalam menyampaikan materi dan yang paling utama materi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa dengan mudah.
Di Indonesia anak – anak yang belum memahami pembelajaran menjadi hal yang lumrah, bahkan anak – anak yang belum bisa membaca beredaran di sekolah – sekolah terutama di desa terpencil. Masalah tersebut mengakibatkan terhambatnya kemampuan anak dalam memahami pembelajaran, fokus dalam belajar menjadi terbagi.
Tak hanya itu, peran game online juga tak kalah booming dikalangan anak – anak. Karena pada dasarnya anak – anak lebih menyukai hal-hal yang menarik perhatian mata. Dengan adanya penerapan media nyata sebagai metode pembejaran akan membuat anak semangat dalam proses belajar mengajar.
Fokus guru bukan hanya tentang penyampaian materi tetapi sudah terbagi dengan bagaimana anak – anak mampu mengaplikasikan materi yang disampaikan, mengingat kurikulum yang digunakan adalah pembelajaran berpusat pada siswa.
Proyeksi langsung dengan lingkungan sekitar juga menjadi strategi guru dalam mengajar, karena terkadang anak – anak juga butuh pendekatan dengan alam untuk menunjang penalarannya.
Prospek Guru di Indonesia
Proses pendidikan di Indonesia masih berlangsung hingga saat ini, namun lagi dan lagi tujuan pendidikan di Indonesia sendiri belum tercapai. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan, dimana prospek guru yang menjadi acuan pendidikan terlaksana dengan sebagaimana mestinya.
Inovasi – inovasi guru mengalami perkembangan yang pesat seiring perkembangan zaman, kebutuhan akan pendidikan sangat melambung. Oleh karea itu, guru harus mampu mendidik peserta didik dengan semaksimal mungkin.
Inovasi yang harus diterapkan oleh guru dengan adanya modalitas belajar anak yang berbeda – beda yaitu mampu mengaitkan materi yang diajar dengan kearifan lokal. Dengan cara seperti itu siswa mampu mengenali budaya – budaya yang ada di Indonesia karena dengan metode tersebut anak juga dapat belajar dengan metode visual, metode auditorial, dan metode kinestetik, sehingga proses pemanfaatan kearifan lokal dengan materi sangat efisien untuk mengendalikan modalitas belajar anak yang berbeda – beda.
Tak bisa ditampik bahwa dengan menanamkan metode pembelajaran berbasis kearifan lokal pada anak mampu diterima, karena disebabkan kemajuan teknologi dan sikap ketidak ingin tahuan anak terhadap budaya sekitar yang menjadi permasalahan utama.
Pada umumnya anak lebih mengetahui budaya – budaya luar dibandingkan dengan budaya lokal, selain itu juga disebabkan dengan minimnya literasi terkait kebudayaan indonesia. Maka dari itu dibutuhkan inspirasi serta partisipasi dari guru untuk mampu mengembangan metode – metode pembelajaran yang mampu diaplikasikan oleh anak supaya perbedaan modalitas belajar tidak menjadi hambatan anak dalam dunia pendidikan.
Pemerintah juga diharapkan ikut andil dalam hal tersebut, sarana dan prasarana juga menjadi hal yang penting dalam keberhasilan pendidikan. Modalitas belajar anak juga terpengaruh oleh kenyamanan saat belajar.
Sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan, semua komponen yang ikut andil dalam pengelolaan pendidikan yaitu guru, pemerintah, orang tua mampu berkolaborasi untuk menciptakan generasi muda untuk bersaing di kanca negara dalam hal pendidikan, supaya negara Indonesia tidak tertinggal jauh dari negara – negara maju dan berkembang lainnya.
Seperti halnya pendidikan dengan keberagaman modalitas belajar anak untuk dapat menciptakan gagasan – gagasan baru yang lebih inovatif dan memiliki nilai kebermanfaatan yang tinggi sehingga permasalahan – permasalahan yang ada dapat teratasi dengan sebagaimana mestinya.(*)