Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang kewalahan menangani dan mengangkut sampah domestik ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Jalupang, karena keterbatasan armada.
Menurut Sekretaris DLHK Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Agus, volumen sampah masyarakat Karawang per hari mencapai 0,5 kilogram per orang. Jika jumlah ini dikalikan dengan jumlah penduduk yang mencapai 2,4 juta jiwa, maka volume sampah masyarakat setiap hari mencapai 1.200 ton.
“Kemampuan angkut dengan jumal 64 armada hanya 350 ton per hari. Sisanya sekitar 800 ton lebih berada di TPS3R, TPST dan bank sampah untuk dipilah,” kata Agus, saat berdialog dengan masyarakat di acara Gebyar Program Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Kecamatan Kutawaluya, Rabu (3/8/2022).
Untuk mengantisipasi penumpukan sampah domestik ditempat-tempat tertentu, Pemerintah Kabupate (Pemkab) Karawang akan memaksimalkan TPS3R di setiap kecamatan.
“Kita maksimalkan dengan TPS3R di setiap kecamatan, semoga bisa dioptimalkan,” kata Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh.
Dikatakan, TPS yang melaksanakan Reuse, Reduce dan Recyle (TPS3R) diharapkan dapat mengelola sampah yang tidak terangkut. Saat ini, Pemkab Karawang hanya memiliki 54 armada ditambah 10 armada sewaan untuk mengangkut sampah.
“Saya sudah sampaikan ke DLHK agar tidak hanya dengan membeli armada lagi tapi bagaimana mengelola sampah di setiap kecamatan masing-masing,” ujarnya.
Dengan kondisi yang saat ini, pihaknya akan maksimalkan sarana dan prasarana yang ada. Ditekankan, pengelolaan sampah nantinya cukup di setiap kecamatan dan tidak diangkat ke TPA.
“Ya itu tadi kita berharap di setiap kecamatan semoga bisa dioptimalkan. Kalau kita masih sulit (menambah armada), masih dipihak ketigakan dengan memaksimalkan armada yang ada,” ungkapnya.(ops/sir)