Subang Siaga Bencana, Perlu Sinergitas Stakeholder Dalam Upaya Mitigasi

  • Whatsapp

Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Memasuki musim hujan, Kabupaten Subang dinyatakan siaga bencana alam. Maka, setiap aspek dan unsur harus siap dalam pencegahan dan penanggulangan bencana di Kabupaten Subang.

Terbukti, Bupati Subang, H. Ruhimat atau yang akrab disapa Kang Jimat memimpin apel gelar pasukan dalam Rangka Kesiapan Tanggap Bencana Alam Kabupaten Subang, di Mapolres Subang, Kamis (13/10/2022).

Bacaan Lainnya

Apel gelar pasukan ini diikuti oleh semua unsur siap siaga bencana diantaranya Personel TNI, Personel Polisi, Pemadan Kebakaran, Satpol PP, Tenaga Kesehatan, dan Forum Siaga Bencana Berbasis Masyarakat Terpadu (Ganas Madu). Selain itu, dalam apel gelar pasukan ini juga ditampilkan fasilitas penanggulangan bencana yang ada di Kabupaten Subang.

Bupati Subang didampingi Dandim 0605 Subang, Kapolres Subang, dan Forkopimda Kabupaten Subang melaksanakan pengecekan pasukan dan alat kesiapsiagaan bencana Kabupaten Subang.

Bupati Subang, H. Ruhimat atau yang akrab disapa Kang Jimat, mengatakan, gelar pasukan ini dilaksanakan dalam rangka melihat kesiapan setiap aspek dalam pencegahan dan penanggulangan bencana di Kabupaten Subang.

“Personel kita harus siap, kelengkapan sarana prasarana beserta instansi terkait dan dukungan seluruh masyarakat, dalam rangka meningkatkan kesiapsiagan bencana serta meningkatkan kesadaran, kewaspadaan untuk upaya mitigasi bencana  menuju Indonesia Tangguh Bencana, dengan harapan semua perencanaan yang telah dipersiapkan dapat berjalan dengan optimal aman, damai, dan kondusif,” kata Bupati.

Ia mengapresiasi pasukan penanggulangan bencana karena Kabupaten Subang adalah daerah dengan potensi bencana yang tinggi seperti, banjir, tanah longsor, erupsi gunung merapi, angin puting beliung maupun bencana non alam seperti kebakaran yang rawan terjadi sewaktu-waktu.

“Kondisi geografis Subang mulai dari wilayah Selatan yang merupakan pegunungan, wilayah tengah merupakan daerah dataran rendah, dan wilayah pantura yang kita ketahui lautan, hal ini bisa menjadi cermin bagi kita dalam menghadapi potensi bencana alam,” jelasnya.

Diakuinya, dalam menghadapi bencana terdapat kelompok beresiko tinggi sehingga kesadaran dan kesiapsiagaan bencana harus ditanamkan kepada seluruh masyarakat sehingga sosialisasi terkait tanggap bencana harus gencar dilaksanakan.

“Salah satu kelompok yang memiliki resiko tinggi terdampak akibat dari peristiwa bencana adalah kaum ibu dan anak-anak. Karena kesehariannya mereka banyak berada di lingkungan pemukiman, sementara berbagai ancaman bencana dapat terjadi sewaktu-waktu, kelompok ini seharusnya dapat terlindungi, minimal mereka memahami dan mampu melaksanakan prinsip-prinsip penyelamatan diri ketika bencana terjadi,” ujarnya.

Oleh karena itu penting adanya sosialisasi, edukasi dan pelatihan mitigasi bencana secara masif terhadap seluruh komponen masyarakat terutama kaum rentan korban bencana. Pendekatan psikologis dan traumatik pada bencana, kegiatan dapur umum dan sebagainya perlu dilakukan.

Pada kesempatan itu, Bupati memberikan 7 poin sebagai bekal dalam melakukan kesiapan tanggap bencana di Kabupaten Subang, yaitu :

  1. Tingkatkan sinergitas antar stakeholder dalam upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana;
  2. Melakukan pendekatan secara preventif kepada masyarakat terkait peran serta dalam menghadapi bencana;
  3. Menyiapkan mental dan fisik yang prima dilandasi komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi sekaligus menghindari ego sektoral dalam penanganan bencana;
  4. Melakukan koordinasi untuk menyiapkan lokasi pengungsian dan jalur evakuasi yang disesuaikan dengan prokes untuk mencegah Covid-19;
  5. Melakukan pelatihan secara intens dan terpadu terhadap personil yang akan ditugaskan sehingga mereka siap dalam menjalankan tugas dan fungsinya;
  6. Melakukan pengecekan secara intens dan berkala terhadap seluruh peralatan agar peralatan tersebut siap pakai pada saat penanggulangan bencana;
  7. Patuhi dan tetapkan prokes di manapun dan kapanpun karena setiap individu dan masyarakat adalah garda terdepan dalam penanganan penyebaran covid-19, oleh karena itu diminta untuk tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

“Untuk menghadapi tugas mulia dalam rangka kesiapan tanggap bencana tahun 2022 di wilayah kabupaten Subang, maka harus ada sinergitas stakeholder dalam upaya mitigasi,” ungkapnya.(sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait