Pejabat Pemkab Karawang ‘Keroyokan’ untuk Percepatan Penurunan Stunting

  • Whatsapp

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang ‘keroyokan’ untuk mempercepat penurunan stunting dengan menetapkan sistem bapak atau ibu asuh terhadap anak stunting.

“Kami mewajibkan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) termasuk camat menjadi bapak atau ibu asuh bagi anak stunting. Masing-masing kepala OPD dan Camat menjadi bapak atau ibu asuh lima anak stunting. Sedangkan bupati, wakil bupati dan sekretaris daerah, masing-masing 10 anak stunting,” kata Wakil Karawang, H. Aep Syaepuloh, saat peluncuran program percepatan penurunan stunting di Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022).

Bacaan Lainnya

Selain kepala OPD, Camat, Forkopimda, Bupati, Wakil Bupati dan Sekda, kata Aep, Pemkab Karawang juga meminta seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Karawang menjadi bapak atau ibu asuh anak stunting.

Sebab, kata Wakil Bupati, di Kabupaten Karawang ada sekitar 578 anak yang membutuhkan bapak atau ibu asuh. Menurutnya, program ini sudah berjalan sejak Agustus 2022, hingga Oktober 2022 sudah menurun drastis sekitar 12,9 persen jumlah anak stunting tersebut.

“Setelah dilakukan intervensi oleh masing-masing bapak atau ibu asuh tersebut, kemudian disalurkan melalui Baznas Kabupaten Karawang,” kata Wakil Bupati.

Pada kesempatan ini, BKKBN  (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) bersama Pemkab Karawang meluncurkan program pengembangan masyarakat dan intervensi gizi melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), di Desa Gintungkerta Kecamatan Klari; dan Kelurahan Karawang Kulon Kecamatan Karawang Barat.

Program ini merupakan bentuk dukungan terhadap pelaksanaan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2020-2024. Seperti diketahui, untuk menurunkan angka stunting, pemerintah pusat menargetkan untuk menurunkan angka survei status gizi Indonesia ke angka 14 persen per tahun 2024.

Program ini juga merupakan kolaborasi perusahaan dengan BKKBN dan Pemkab Karawang untuk turut berkontribusi dalam mendukung penurunan angka stunting di Indonesia yang telah dimulai pada Desember 2021.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, melalui sambutan dalam format video mengatakan, percepatan penurunan stunting merupakan prioritas nasional dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

“Stunting telah mengalami penurunan dari 27,7% pada 2019 menjadi 24,4% pada 2021. Kemajuan ini perlu terus dipercepat demi mencapai target 14% pada 2024,” kata Budi.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, mengatakan, program Dashat merupakan implementasi dari arahan Presiden Joko Widodo dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia.

“Kami senang dapat menjalankan program ini bersama semua unsur swasta dan perusahaan termasuk Nestlé Indonesia yang sudah memulai, dan berharap melalui program ini nantinya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat di Karawang ini akan pentingnya pencegahan stunting yang bisa dimulai dari lingkup terkecil yakni keluarga,” kata Hasto.(ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait