Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Cidera pada lutut akibat terkilir (keseleo), kecelakaan, atau olahraga tidak selamanya harus dilakukan operasi. Penyembuhan bisa dilakukan secara alami seperti dipijit dengan menggunakan obat-obatan tradisional, berolahraga dan tim pemulihan tim multidisplin.
Demikian dipaparkan Dokter Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Hip and Knee, Eka Hospital Bekasi, dr. Noha Roshadiansyah Soekarno, Sp.OT (K) Hip and Knee, di acara Round Table Discussion Doctor Eka Hospital Bekasi, di Kota Bekasi, Rabu (20/10/2022).
“Tidak setiap nyeri lutut harus dioperasi. Dan apabila diperlukan, penundaan untuk berobat dapat berakibat komplikasi dan pemulihan yang lebih sulit. Bisa kembali aktif berolahraga setelah cidera. Pengobatan jangan tertunda,” kata dr. Noha.
Apabila cidera lutut harus dioperasi, kata dr. Noha, maka dapat dilakukan dengan operasi artroskopi lutut dengan prosedur bedah invasif minimal. Operasi ini hanya dilakukan dengan membuat sayatan kecil dan pasien bisa segera pulang ke rumahnya di hari yang sama dan tidak perlu menjalani rawat inap.
“Artroskopi dilakukan dengan alat bantu seperti artroskop, yaitu tabung kecil yang dilengkapi dengan kamera dan senter diujungnya,” katanya.
Menurutnya, cidera pada lutut dapat terjadi pada jaringan lunak antara lain ligament, otot, bantalan sendi dan juga tulang. Cidera lutut terjadi ketika ligament yang menghubungkan tulang dan menstabilkan sendi merenggang terlalu banyak atau robek, bisa terjadi di pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan tangan.
“Nyeri sendi pada lutut diakibatkan karena cidera lutut karena adanya robekan pada ligament atau sindrom nyeri tempurung lutut (Patellofemoral pain syindrome/runner’s knee). Ini dapat mempengaruhi seseorang yang sering menekuk lutut, seperti saat berlari, berjalan, melompat atau bersepeda. Hal ini terjadi karena ketidaknormalan tulang kaki atau otot yang lemah,” jelasnya.
Selain itu, kata dr. Noha, nyeri sendi lutut juga bisa disebabkan karena osteoarthritis atau pengapuran sendi. Gejalanya adalah rasa kaku pada sendi di pagi hari yang membuatnya sulit digerakkan, muncul tonjolan tulang yang keras dan tajam disekitaran sendi, pembengkakan pada area sendi, dan pelemahan otot di sekitar sendi.
Diakui, Eka Hospital memiliki fasilitas, mulai dari instrument penunjang diagnostic, fasilitas instrument operasi paling mutakhir (robotic spine navigation system, the latest generation 4K artroscopis system), dokter spesialis yang terintegritas sebagai satu kesatuan (orthopedic, rehab medis).
“Eka Hospital berhasil melengkapi dan mengawinkan Robot Navigasi dan O-arm guna penanganan tulang belakang khususnya skoliosis dengan aman, cepat dan tepat,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, O-arm di Eka Hospital merupakan satu-satunya mesin yang ada di Indonesia saat ini dan seri yang dimiliki adalah seri O-arm 2 yang merupakan screws (implan) bisa mencapai 99,9 persen.(ops/sir)