Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Untuk meningkatkan kesejahteraan, perekonomian dan menekan angka pengangguran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan memberikan bantuan kepada pelaku UMKM.
Selain itu, untuk mempermudah pemasaran Pemkab Karawang melalui Dinas Koperasi dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) merangkul sejumlah jasa pasar, seperti perusahaan ritel, koperasi perusahaan, restauran dan mini market.
“Saat ini, kami sedang mempersiapkan sejumlah produk UMKM agar bisa masuk mini market waralaba,” kata Wakil Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, SE, di Kantor Dinas Koperasi dan UKM Karawang, Rabu (26/10/2022).
Menurut Wakil Bupati, ada 34 produk UMKM yang diusulkan melalui Dinas Koperasi dan UKM Karawang untuk proses kurasi ke mini market waralaba.
“Yang diajukan sekarang sekitar 34 produk. Kita berikan pendampingan yaitu seperti lebel halal, perizinan, kemasan, dan pemasaran,” katanya.
Dikatakan, ada sejumlah produk UMKM yang lolos kurasi dan kerjasama dengan perusahaan ritel. Ada 100 lebih produk UMKM, namun yang masuk dalam kurasi baru 34 produk.
“Kita hampir ada 100 lebih, tapi baru yang baru masuk dan lebih baik ada 34. Kita berharap ada 20 lebih produk yang lolos. Kendalanya kadang ada masa produksi dan teksturnya seperti bahan baku yang sulit,” ujarnya.
Kepala Koperasi dan UKM Karawang, Ade Sudiana, mengatakan, di tahun 2022 ini ada produk 50 UKM yang baru. Untuk itu, ia berpesan kepada para pelaku UMKM agar menjaga konsistensi kualitas produknya.
“Kemasan harus menyesuaikan keinginan ritel. Kami berharap produk yang ada dipertahankan dan konsisten dengan yang sudah baik kualitas dan pengemasan produknya,” kata Ade,
Diakuinya, untuk membantu para pelaku UMKM mulai dari perizinan, produksi, branding, label halal, kemasan, dan pemasaran, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang memberikan pelatihan.
“Kami rutin memberikan pelatihan untuk menambah pengetahuan dan wawasan para pelaku UMKM. Agar mempermudah mereka untuk pemasaran,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya selama ini dihadapkan sejumlah kendala, salah satunya adalah keterbatasan bahan baku. Sehingga, para pelaku UMKM tidak bisa meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Alhamdulillah, saat ini bahan baku sudah ada di Karawang. Kami berharap para pelaku UMKM bisa meningkatkan produksi dan dapat menambah jumlah tenaga kerjanya,” ungkapnya.(ops/sir)