Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Proyek pemasangan pipa jaringan gas ke rumah milik Pertamina Gas Negara (PGN) di Perumahan Citra Kebun Mas, Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dikeluhkan warga.
Sebab, tanah bekas galian untuk pemasangan pipa berceceran karena tidak dimasukkan ke karung. Apalagi, saat ini musim hujan. Sepanjang jalan masuk ke perumahan tersebut jadi becek berlumpur dan mengancam keselamatan anak-anak dan pengendara.
“Proyek pemasangan jaringan gas ini sudah ada dua minggu, dan bekas galian di depan rumah saya, dibiarkan terbuka (berlubang), belum ditutup kembali. Kalau memang belum bisa ditutup kembali, seharusnya kan dimasukkan ke dalam karung agar tanah bekas galian tidak berceceran apalagi sekarang musim hujan,” kata Julita Damanik, warga Perumahan Citra Kebun Mas, kepada spiritnews.co.id, Rabu (9/11/2022).
Selain itu, kata Julita, tanah bekas galian tersebut mengancam keselamat pengendara, khususnya ibu-ibu yang akan mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah. Sebab, jalan becek dan berlumpur akibat hujan.
“Ini juga sangat berbahaya kepada anak-anak yang sering bermain sepeda di depan rumah,” katanya.
Diakuinya, pihak pemerintah maupun dari Pertamina tidak terlebih dahulu melakukan sosialisasi sebelum melaksanakan penggalian untuk pemasangan jarigan gas tersebut. Sehingga tidak sedikit warga yang merasa kaget atau terkejut saat melihat ada petugas untuk melakukan penggalian.
“Idealnya, sebelum melakukan penggalian seharusnya ada sosialisasi dari pemerintah ataupun dan pertamina,” ujarnya.
Dedi Indra Setiawan, Anggota Fraksi Partai Demokrat, DPRD Kabupaten Karawang, juga mengaku, menerima banyak keluhan dari warga Perumahan Citra Kebun Mas, terkait penggalian tanah untuk pemasangan pipa jaringan gas tersebut.
“Ya, saya juga banyak menerima keluhan. Bukan hanya dari warga di Perumahan Citra Kebun Mas, warga dari Desa Kondangjaya Kecamatan Karawang Timur juga banyak keluhan mengenai proyek penggalian tanah jaringan gas itu,” kata Dedi.
Dedi Indra Setiawan yang merupakan anggota DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) 6 yang meliputi Kecamatan Karawang Timur, Majalaya, Klari, dan Ciampel itu, mengaku, warga tidak mendapatkan adanya sosialisasi terlebih dahulu dari pemerintah maupun Pertamina.
“Akibat galian pemasangan jarigan gas itu, jalan di Perumahan Citra Kebun Mas rusak, becek dan berlumpur apalagi saat ini musim hujan. Ini sangat berbahaya. Sehingga, pelaksana proyek atau Pertamina bisa mengantisipasi sebelumnya, tanah bekas galian harusnya dimasukkan ke karung sebelum lubang bekas galian ditutup kembali,” tegasnya.
Secara terpisah, Kepala Bagian Perekonomian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Sari Murmiasih, mengatakan, proyek pemasangan jaringan gas di Kecamatan Karawang Timur dan Majalaya bukan program pemerintah untuk gas subsidi, melainkan program Pertamina secara mandiri yang sifatnya komersil.
“Program pemerintah untuk subsidi jaringan gas langsung ke rumah warga ada pada tahun 2019, 2020, dan 2021. Waktu itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang menentukan lokasinya di 5 desa di Kecamatan Telukjambe Timur dan Karawang Barat,” kata Sari.
Saat itu, Pemkab Karawang dengan Pertamina menandatangani nota kesepahaman dan kerjasama. Penandatanganan nota kerjasama itu terjadi, setelah adanya calon penerima dan calon lokasi (CPCL) untuk pemasangan jarigan gas tersebut.
“Kalau yang di Kecamatan Karawang Timur dan Majalaya, kami malah belum tahu. Karena tidak ada MoU dengan Pemkab Karawang. Kami juga tidak CPCL-nya. Mungkin itu, program mandiri dari Pertamina,” ujarnya.
“Karena untuk jaringan gas ini, ada dua program yaitu, jaringan gas yang bersubsidi dari pemerintah, dimana warga mendapatkan jaringan dan kompor secara gratis. Dan satu lagi adalah program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pertamian secara mandiri atau komersil,” tambahnya.(ops/sir)