Kabupaten Bogor, spiritnews.co.id – Siswa SMKN 1 Cibinong Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sangat kreatif. Mereka bisa memproduksi tiga karya yang diminati oleh produsen semen di Indonesia, seperti PT Indocement Tunggal Prakarsa TBK.
“Salah satu produk karya pelajar SMKN 1 Cibinong yang digunakan untuk memproduksi semen dan diakui produsen semen di Indonesia adalah V-hook Spiral,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah I Jawa Barat, Nonong Winarni, kepada wartawan, Senin (14/11/2022).
Diakuinya, produk yang dihasilkan oleh siswa kelas XII SMKN 1 Cibinong pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan tersebut, merupakan alat habis pakai berupa angkur berbentuk “V” berbahan Stainless.
“Fungsinya untuk menahan batu tahan api pada proses pembuatan semen,” kata Nonong.
Dikatakan, karya siswa SMKN 1 Cibinong tersebut berpengaruh pada kualitas produksi zat untuk merekatkan batu, bata dan batako pada gedung tinggi menjulang, atau bangunan yang ada di sekitar.
Menurutnya, sejak menyandang status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada 2019 lalu, produk maupun jasa dari SMKN 1 Cibinong kian diakui oleh sejumlah industri besar, salah satunya, oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa TBK, produsen semen ternama di Indonesia.
Produk yang kedua, yaitu Filling Tube atau alat habis pakai berupa tabung pengisi ke kantung semen. Filling Tube ini dihasilkan oleh siswa kelas XI pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan dalam mata pelajaran Teknik Fabrikasi Logam.
Sedangkan produk ketiga, yaitu Casing Air Slide Aeration atau alat untuk menyaring semen.
Adapun Mata Pelajaran yang terkait adalah mata pelajaran Teknik Fabrikasi Logam di kelas XII pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan.
“Pesanan ini setiap tahunnya sebanyak satu unit casing air slide aeration silo blending dimana proses pengerjaannya memakan waktu selama tiga bulan dengan gabungan beberapa kompetensi dasar sehingga didapat satu produk utuh,” katanya.
Dijelaskan, SMKN 1 Cibinong menerapkan Model Pembelajaran Teaching Factory (TEFA) sehingga model pembelajaran yang dilaksanakan mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri.
Melalui BLUD dan model pembelajaran TEFA maka produk-produk yang dibuat para peserta didik sebagai proses belajar pun bisa dipasarkan ke masyarakat, sebab sistem BLUD akan memudahkan untuk melakukan kerja sama dengan dunia industri.
Ditambah dengan 10 fleksibilitas hak yang dapat menunjang kinerja efisien dan efektifnya di SMK BLUD.
“Hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah,” ujarnya.
Kepala SMKN 1 Cibinong, Sugiyo, mengatakan, sekolahnya sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan alat berat, salah satunya PT Komatsu Indonesia.
Dengan demikian SMKN 1 Cibinong yang masuk dalam kategori pusat keunggulan kini berada diperingkat satu, baik dari kategori tata kelola maupun layanan.
Selain mencetak pelajar untuk dapat menjadi sumber daya manusia (SDM) yang andal di industri, kelak pihaknya juga menyiapkan peserta didiknya untuk memiliki mental dan karakter young enterpreneur atau pengusaha muda.
“Sekolah pencetak wirausaha (SPW) sudah kami mulai, sedangkan menyiapkan mental dan karakter pelajarnya menjadi generasi siap kerja memang sudah ciri khas SMKN 1 Cibinong,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, mengatakan, omzet produk yang kaitannya dengan industri kreatif pada SMK BLUD se-Jawa Barat dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri.
“BLUD diharapkan bisa menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi dan menjadi pola meningkatkan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan muda yang mandiri,” ungkapnya.(rls/red/sir)