Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Karawang, berhasil memproduksi suku cadang motor gede (moge).
“SMKN 1 Karawang berhasil memproduksi beragam peralatan mekanik, termasuk melayani pekerjaan jasa seperti bengkel motor dan juga suku cadang untuk moge yang banyak diminati pasar,” kata Kepala SMKN 1 Karawang, Makmur, usai pertemuan dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah IV Jawa Barat di Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
Dikatakan, dengan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), sekolahnya telah diakui sebagai produsen beragam peralatan mekanik.
“Sekolah kami memproduksi suku cadang motor gede dan peminatnya cukup banyak,” ujar Makmur.
Diakuinya, suku cadang moge in dipesan oleh salah satu produsen suku cadang di Kota Bandung secara berkala, biasanya produk tersebut digunakan oleh para pegiat motor yang hobi melakukan modifikasi kendaraannya.
“Yang kita buat sekarang ini, salah satu bagian untuk shock breaker motor gede. Sebelumnya juga ada yang memesan pelek motor besar. Biasanya yang suka custom motor,” katanya.
Ia tak menampik ada tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan pasar, baik dari produk maupun jasa yang dihasilkannya, bahkan selama ini sekolahnya cenderung menunggu pesanan.
“Beruntung kita punya media sosial. Pemasaran cukup terbantu lewat promosi di media sosial,” ujarnya.
Di SMKN 1 Karawang hanya ada tiga mesin CNC bubut. Dengan memaksimalkan sarana dan prasarana yang dimiliki tersebut, pihaknya baru mampu mengerjakan produk sesuai pesanan.
“Bukan partai besar, dari pintu ke pintu intinya. Jadi, misalnya jika butuh dudukan stang, kita bikinkan atau yang lainnya,” jelasnya.
Pihaknya terus berupaya menjadikan SMKN 1 Karawang sebagai BLUD yang menghasilkan lulusan yang kompeten, unggul, dan berdaya saing tinggi serta produktif.
“Jadi, kalau BLUD jangan diterjemahkan secara kecil atau sempit. Biarkan sekolah itu mengembangkan sumber dayanya, apa aja yang ada di situ,” ucapnya.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah IV Jawa Barat, Ai Nurhasan, mengaku, pihaknya mendorong lengkapnya berbagai Peraturan Gubernur (Pergub) yang berkaitan dengan eksistensi BLUD.
Namun, sambil menunggu lengkapnya Pergub eksistensi BLUD tersebut, sedikitnya ada tiga hal yang telah dilakukan oleh pihaknya.
Pertama, melakukan pembinaan ke tim manajemen BLUD di sekolah agar mempersiapkan pengelolaan aset dan infrastrukur, kompetensi dan manajerial keuangan.
Kedua, merencanakan ekspansi produk sesuai dengan kompetensi keahlian dan spesifikasi tenis yang dikuasai oleh BLUD di sekolah dam ketiga, mempromosikan, mensosialisasikan produk dan jasa setiap SMKN BLUD.
“Sehingga, manakala peraturan gubernur terkait eksistensi BLUD SMK ini sudah lengkap, dapat melayani kebutuhan di sekolah yang berada di lingkungan Cadisdik Wilayah IV Jabar sesuai dengan kapasitasnya BLUD masing-masing,” ungkapnya.(ops/sir)