Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan peliharaan di Kabupaten Subang, Jawa Barat, terbilang cukup tinggi. Penyakit ini kebanyakan menyerang sapi, kerbau dan domba.
Berdasarkan catatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Subang, sebanyak 1.671 ekor hewan terdampak, yang sudah pada posisi penyembuhan sebanyak 1.575 ekor, sebanyak 41 ekor mati, dan dipotong bersayarat sebanyak 52 ekor.
“Terjadi kematian dan potong bersayarat sebanyak 46 ekor, sehingga perlu perhatian khusus,” kata Bambang Suhendar, S.IP. Kepala Disnakeswan Subang .
Dengan kejadian itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang melalui Disnakeswan, memberikan bantuan uang kepada 23 peternak, masing-masing sebesar Rp 10 juta.
Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, di Halaman Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang, Selasa, (15/11/2022).
“Virus PMK ini mulai muncul sejak tanggal 21 Mei 2022. Sejak itu, tim lapangan, tim paramedik, dan tim inseminator telah berupaya menuntaskan virus PMK,” katanya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa barat, Drs. H. Mohammad Arifin Soedjaya, MM, mengatakan, pemberian bantuan ini menjadi momentum motivasi untuk terus mingkatkan kinerja demi terwujudnya kesehatan peternakan.
“Virus ini tiada hentinya. Akan terus menjalar, sehingga upaya pencegahan harus sampai pada tracking,” kata Arifin.
Diakuinya, pihaknya telah melakukan pencegahan dengan pendistribusian vitamin, vaksinasi dan penandaan yang sudah dikirimkan ke kabupaten/kota di Jawa Barat.
Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, mengatakan, pada momentum idul kurban tahun ini dikagetkan dengan munculnya virus PMK dipenghujung Covid-19.
“Setelah ternak sekian lama waktu, para peternak harus was-was dengan adanya virus PMK,” kata Wakil Bupati.
Kendati demikian pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian memberikan perhatian terhadap adanya serangan virus PMK, yaitu, bantuan penggantian kematian hewan.
“Walaupun tidak standar seharga sapi, tapi pemerintah berupaya memberikan bantuan untuk para peternak yang terdampak, ini harus kita syukuri,” katanya.
“Bantuan ini harus dimanfaatkan demi meningkatkan produktifitas peternakan. Manfaatkan sebaik mungkin, jangan sampai bantuan ini dibelikan diluar kebutuhan peternakan,” tambahnya.(sir/red)