Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Benjolan pada organ payudara yang merupakan suatu jaringan abnormal yang tumbuh di dalam payudara dapat diketahui melalui sentuhan. Jaringan abnormal tersebut akan terasa padat atau menggumpal berisi cairan jika diraba/disentuh.
Hal tersebut disampaikan Leila Lengkong, Dokter Spesialis Bedah dari Siloam Hospitals Bekasi Sepanjang Jaya, Selasa (22/11/2022) pada edukasi yang disiarkan melalui live Instagram dan aplikasi YouTube.
Dikatakan dr. Leila Lengkong Sp.B., konsistensi benjolan tergantung pada jenisnya dan umumnya dialami oleh para wanita namun mengacu data penelitian, benjolan juga dapat terjadi di kalangan pria. Secara harfiah, dapat disebabkan antara lain faktor keturunan, lingkungan tempat tinggal, paparan radiasi, konsumsi makanan yang diawetkan dan lainnya.
“Gejala secara spesifik hampir tidak ada ketika proses benjolan terbentuk. Artinya, deteksi dini adalah penting karena akan diketahui setelah terlihat benjolan atau melakukan SADARI (periksa payudara sendiri) dan SADANIS ( periksa payudara klinis) yang dilakukan berkala,” kata Leila.
Tata Laksana Deteksi
Pada tahapan deteksi, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang guna menegakkan diagnosis, seperti Ultrasonografi ( USG), Mammographi, Duktografi atau Galaktografi, dan Biopsi.
Adapun pada sesi tanya jawab dalam rangkaian edukasi, Dokter Leila, memastikan bahwasanya kista merupakan benjolan berisi cairan yang terbentuk akibat penumpukan cairan di dalam kelenjar payudara, dan merupakan salah satu penyebab.
“Itulah salah satu penyebab utama, benjolan pada payudara dominan dimiliki perempuan karena wanita dapat memiliki lebih dari satu kista, pada satu atau kedua payudara. Dan juga benar, USG juga dapat menentukan ukuran benjolan dan lainnya,” katanya.
Sementara akan tumor jinak, yang akan cepat ‘terecovery’ dengan penanganan medis dan umumnya tidak berbahaya serta beberapa kasus benjolan akan menghilang dengan sendirinya.
Tindakan medis segera akan dilakukan pada benjolan berukuran besar. Hal ini mengacu akan benjolan jika makin membesar akan terasa nyeri disertai luka bahkan cairan keluar dari puting.
“Namun banyak juga tumor dengan keganasan yang sangat mungkin ber komplikasi terhadap kerusakan payudara dan berkembang menjadi kanker apabila terlambat di tangani medis,” jelasnya.
Ketika benjolan telah terdiagnosis, rutin konsultasi dengan dokter akan bemanfaat mengurangi resiko komplikasi, kerusakan jaringan dan infeksi payudara akibat abses.
Selain SADARi dan SADANIS bebarapa hal lain juga mengurangi resiko terkena benjolan payudara antara lain, tidak merokok, rutin berolahraga, konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, istirahat yang cukup dan mampu mengelola stress dengan baik.(ais/sir)