Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Menghadapi Kurikulum Merdeka, siswa-siswi SMA Negeri 1 Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara menyelenggarakan pameran hasil karya dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Sabtu (25/11/2022) di halaman sekolah setempat.
Kegiatan yang dikolaborasikan hasil ekstrakurikuler siswa/i tersebut, diharapkan siswa lebih kuat karakter profil pelajar Pancasila.
Kepala SMAN 1 Lhoksukon, Hasbi, mengatakan, kegiatan ini diikuti ratusan siswa SMAN 1 Lhoksukon. Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Stan Adiwiyata dengan menampilkan hasil produk kearifan lokal seperti Rengkan, Nyap, Dughot, Bleut dan lain – lain.
Sedangkan pameran diikuti seluruh siswa/i kelas X menampilkan semua prakarya P5. Kemudian siswa/i kelas XI dan XII dengan memerkan produk karya seni rupa dan prakarya.
“Kegiatan ini dikolaborasikan dengan hasil ekstrakurikuler serta pasar rakyat para siswa, yang merupakan hasil projek para siswa. Dari pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5,” kata Hasbi.
“Dengan kegiatan tersebut bisa dapat mengasah keterampilan yang dimiliki masing-masing siswa/i, serta mempererat persaudaraan dan kerjasama antar teman. Projek tersebut menjadi wadah untuk menunjukkan bakat yang dimiliki para siswa serta membentuk jati diri mereka,” tambahnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Utara, Ahmad Yamani memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan siswa SMAN 1 Lhoksukon.
“Semua berharap, dengan kegiatan ini, siswa lebih bagus, lebih kuat karakter profil pelajar Pancasila,” ujarnya.
Kegiatan ini membuat nilai yang lebih terhadap norma Pancasila, terlebih saat ini di era digitalisasi, siawa lebih banyak berpedoman pada jaman saat ini.
“Ini menjadi lebih bagus ketakwaannya, lebih bagus nalar kritisnya, lebih bagus kreativitasnya, lebih bagus sikap gotong-royongnya, dan lebih bagus sikap mandirinya, terlebih saat ini era digital,” ungkapnya.
Pantauan media ini, pameran hasil projek tersebut menjadi implementasi dari kurikulum merdeka, bertemakan “Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kearifan Lokal serta Pameran PKWU. Semua karya ditampilkan dengan sangat menarik. Selain itu, ada juga hasil karya pupuk organik, pemanfaatan barang plastik menjadi barang serba bisa, dan sebagainya.
Dimeriahkan pula Tari Ranup Lampuan, Rapa’i Grimpeng, Tari Kreasi Peutheun Nanggroe, tari Seudati Aceh, Tari Ratoeh Jaroe, Drama Hari Guru dan pembacaan Puisi.(sir/mah)