Kabupaten Intan Jaya, spiritnews.co.id – Lagi, Pasukan Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, memborong hasil panen warga di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Hal ini dilakukan untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat jelang bulan Desember 2022.
Komandan Satgas Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, mengatakan, program borong hasil panen awalnya dilaksanakan tersebar dengan pemusatan di Posramil Mamba, kini dipusatkan di Pos Komando Distrik Militer Persiapan (Pos Koper).
“Biasanya dipusatkan di Posramil Mamba, dengan sasaran warga masyarakat yang membawa hasil panen dari Hitadipa, Titigi, Dugusiga, Eknemba dan juga Mamba, disebar ke tiap-tiap Posramil. Diharapkan masyarakat dari kampung-kampung saat melewati pos, dapat merasakan program unggulan para Yonif Para Raider 305/Tengkorak selama bertugas di Intan Jaya,” kata Letkol Inf Ardiansyah, dalam siaran tertulisnya pada Jumat (25/11/2022).
Di hari pertama Pos Koper mulai diefektifkan untuk pusat kegiatan program borong hasil panen, terlihat para Mama-mama penjual hasil panen kikuk dan bingung. Karena sudah sebulan lamanya program borong hasil panen tak digelar Pasukan 305/Tengkorak. Kebingungan para Mama terlihat jelas dengan cara mereka yang tak lepas menatap ke arah prajurit TNI berkalung anggrek emas dengan lontin gigi babi yang tak lain adalah Raja Aibon Kogila.
“Jangan kebanyakan tawar. Kita bukan beli kemudian jual. Ini sudah mau Desember. Masyarakat butuh biaya lebih dari sebelumnya, karena banyak kebutuhan yang harus mereka penuhi. Kita berada di daerah yang bagi mereka, Desember itu sangat suci. Bukan hanya pada hari Raya Natal, tapi terhitung sejak awal Desember. Habiskan saja uangnya, yang penting mereka senang,” kata Raja Aibon kepada Letnan Satu Bima dan prajurit 305/Tengkorak sembari menyerahkan uang tunai Rp 10 juta.
Setelah menerima uang, mereka mulai menyebar menghampiri para Mama yang menggelar hasil panen yang dijajakan. Kebingungan para Mama seketika itu juga sirna saat hasil panen mereka diborong tanpa tawar oleh 305/Tengkorak dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat itu.
Semua hasil bumi, seperti pisang, ubi, kacang tanah, kedelai, kol dan banyak lagi yang lain habis diborong Letnan Bima, Letnan Edward dan para prajurit lainnya. Beberapa prajurit membagikan gula-gula.
“Kita lanjut lagi program borong hasil panen. Menjelang bulan Desember ini, masyarakat memang banyak memerlukan biaya, karena mereka akan menyambut bulan suci, bulan Natal. Kebutuhan akan uang di bulan 11 itu sangat besar. Beberapa minggu ke belakang sempat terhenti, sekarang kita lanjut lagi, dengan harapan barang-barangnya kita borong seluruhnya. Setelah barangnya habis diborong, mereka akan jalan kosongan, menuju ke pasar, untuk belanja kebutuhan rumah mereka. Mohon doanya, agar apa yang kita lakukan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat semuanya. Harapannya, keberadaan kita di sini dapat membantu, memperlancar perputaran perekonomian. Jika hasil bumi mereka dapat terjual, mereka bercocok tanam juga bersemangat,” kata Raja Aibon Kogila.
“Amakanie, amakanie (terima kasih-red),” kata para Mama kepada Pasukan 305/Tengkorak.
Walau hasil panen telah habis, para Mama tak lantas pergi begitu saja. Mereka bercengkrama dengan para Ksatria Tengkorak. Ngobrol, bercanda riang sembari menikmati gula-gula. Sekitar satu jam lamanya para Ksatria Tengkorak bersama warga saling bertegur sapa, sembari menghidupkan suasana. Akhirnya para Mama meninggalkan Pos Koper guna menuju Pasar Sugapa, untuk berbelanja kebutuhan hidup dengan uang yang didapat dari Pasukan Tengkorak.
Kemudian, Lettu Bima bersama prajuritnya mulai menyiapkan hasil panen untuk didistribusikan ke pos-pos TNI.
“Kami sedang proses pembagian sayur yang tadi kami beli dari masyarakat. Kami borong, setelah itu kami bagi rata, untuk setiap pos di wilayah Sugapa komplek. Kami bagi rata agar tiap-tiap Pos menikmati hasil panen dari masyarakat Intan Jaya, Papua,” kata Lettu Bima.
Menurut Raja Aibon Kogila, dari cerita yang ia dapat setiap kali menjelang perayaan Natal. Kaum perempuan dan anak-anak berusaha mendapatkan uang dengan berjualan, sedangkan laki-laki berangkat ke hutan. Ada yang mencari kayu untuk dijual, ada juga yang membuka lahan dan bercocok tanam, demi mendapatkan upah kerja. Uang yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan tersebut, sebagian dikumpulkan bersama jemaat gereja lainnya untuk kebutuhan Natal, sisanya untuk keperluan sehari-hari.
Semoga para prajurit TNI yang bertugas di Papua, terus dapat melanjutkan program ini. Meskipun baru dua bulan, upaya-upaya yang dilakukan para prajurit Kostrad di Intan Jaya ini telah mencuri perhatian masyarakat. Kebaikan, keramahan, kerja keras hingga berbagai perubahan yang dilakukan, meskipun dengan segala keterbatasan, telah menjadikan pasukan Raja Aibon Kogila semakin dicintai masyarakat Intan Jaya.(rls/red/sir/305/Tengkorak)