Jakarta, spiritnews.co.id – Teknologi digital berperan penting dalam mendukung pasokan transmisi, dan konsumsi listrik yang lebih ramah lingkungan, aman, dan hemat. Transformasi digital dapat membantu Indonesia mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060.
Keyakinan itu digaungkan dalam acara peringatan Hari Listrik Nasional ke-77, yang mengusung tema “Post G-20 Summit Energy Transition Road Map to Achieve Net Zero Emission 2060”, di Jakarta, Rabu (30/11/2022), yang diselenggarakan oleh Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI).
Kegiatan itu dibuka oleh Arifin Tasrif Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang dihadiri oleh Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) dan Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jacky Chen CEO Huawei Indonesia, Darmawan Prasojo Presiden Direktur PT PLN (Persero), Nicke Widyawati Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Ketua Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia Evy Haryadi.
CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen, mengatakan, sebagai penyedia solusi TIK global terkemuka dengan investasi besar di bidang riset dan pengembangan, Huawei memiliki berbagai solusi teknologi dan use cases untuk mendukung Indonesia mencapai tujuan nir emisi.
“Teknologi digital tidak dapat secara langsung menyelesaikan masalah teoretis untuk mencapai emisi nol bersih global, tetapi dapat memberikan nilai unik dalam mencapai tujuan ini, membantu menemukan solusi optimal dalam segitiga ekonomi energi, kehijauan, dan keamanan. Praktik sukses Huawei dalam meningkatkan efisiensi, keamanan, dan pengalaman pengguna di industri energi dan tenaga menunjukkan hal ini,” kata Jacky Chen.
Ketua Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia, Evy Haryadi, mengapresiasi partisipasi pemangku kepentingan dan komunitas ketenagalistrikan, termasuk Huawei, dalam konferensi ‘Rangkaian Acara Hari Listrik Nasional Indonesia ke-77 Tahun 2022’. Peserta dapat berbagi keahlian, pengalaman dan segala pengetahuan dalam mendukung pengembangan tenaga listrik dan memberikan informasi terkini mengenai teknologi terkini.
Pengembangan transformasi Huawei Energy T-Cube merupakan model transformasi nol karbon, transformasi energi, dan transformasi digital yang dapat membantu Indonesia mencapai emisi nol karbon pada tahun 2060. Huawei berkolaborasi dengan mitra strategis dan pemangku kepentingan dalam ekosistem energi terbarukan untuk mendorong kerja sama demi memicu laju transformasi energi hijau di Indonesia.
Huawei merupakan salah satu provider solusi energi terbarukan dengan Smart PV Inverter dan system penyimpanan energi (Battery Energy Storage System) sebagai produk unggulan. Teknologi penyimpanan energi menjadi kunci agar energi terbarukan menjadi sumber energi utama serta solusi untuk menjawab permasalahan intermitensi dan kestabilan jaringan listrik, terutama dengan adanya target total kapasitas tenaga surya terpasang hingga 8.510 GW pada tahun 2050.
Yoga Bagus Wicaksono, Senior Solution Manager Indonesia Digital Power Business Group, menyampaikan berbagai manfaat dari teknologi penyimpanan energi ini.
“Penyimpanan energi dapat digunakan untuk menerapkan pengaturan frekuensi, dukungan tegangan, dan pengaturan beban puncak selama pembangkitan, transmisi dan distribusi daya. Penyimpanan energi juga dapat digunakan untuk mencadangkan daya agar dapat digunakan saat pemadaman listrik, mengatasi kemacetan transmisi, meminimalkan kebutuhan perluasan kapasitas transmisi daya dan jaringan distribusi, serta berfungsi sebagai sumber daya cadangan untuk gardu induk. Solusi Huawei untuk penyimpanan energi mendukung manfaat ini,” kata Yoga.
Pentingnya transformasi digital industri ketenagalistrikan untuk memicu transformasi rendah karbon disampaikan Edwin Diender, Chief Innovation Officer of Electric Power Digitalization Business Unit, Huawei Enterprise Business Group.
Transformasi digital industri ketenagalistrikan merupakan mesin penting untuk memicu transformasi rendah karbon di industri ketenagalistrikan. Huawei telah mengumpulkan para profesional untuk mendirikan unit bisnis digitalisasi ketenagalistrikan, bekerja dengan mitra ekosistem untuk menemukan teknologi untuk skenario industri.
“Kami akan melakukannya terus memanfaatkan pengalaman sukses yang kami peroleh baik di Tiongkok maupun negara lain untuk melayani pelanggan tenaga listrik di Indonesia dan meningkatkan efisiensi, keamanan dan pengalaman di berbagai sektor termasuk pembangkit listrik, transmisi dan transformasi, distribusi dan konsumsi,” ungkapnya.(rls/red/sir)