Wakil Gubernur Jawa Barat Resmikan Kantor Desa Bojongloa Subang

  • Whatsapp

Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum didampingi Bupati Subang, H. Ruhimat, meresmikan Kantor Desa Bojongloa, Kecamatan Kasomalang, Senin (12/12/2022). Pembangunan kantor Desa Bojongloa dibiayai swadaya dan gotong royong masyarakat.

Kepala Desa Bojongloa, Wahlin Wagianto, mengaku bahagia atas kehadiran Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum didampingi Bupati Subang, H. Ruhimat ke Desa Bojongloa dan menyatakan pembangunan gedung desa tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Bacaan Lainnya

Desa Bojongloa adalah desa taat pajak dan berkat bantuan semua pihak tidak terdapat satu pun kasus stunting di Desa Bojongloa.

“Realiasai PBB Rp 126.070.000 dapat dilunasi 100% setiap tahun. Desa Bojongloa kondusif dan memiliki 4 posyandu, 1 bidan desa, jumlah balita 300 anak dengan 0% stunting,” kata Wahlin.

Diakuinya, proses pembangunan kantor Desa Bojongloa ini berawal dari bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang. Dan untuk penyelesaiannya swadaya masyarakat.

“Kami berkomitmen memiliki kantor desa demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pada 4 November 2020 mulai dibangun dengan dana bantuan provinsi dan kabupaten. Setelah 2 tahun dapat terwujud dengan total biaya Rp 1.731.919.000. Bantuan Provinsi, bantuan Kabupaten, dan swadaya gotong royong masyarakat lebih dari 900 juta. Terima kasih kepada semua masyarakat yang telah bergotong royong membangun gedung desa dan Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Subang atas terwujudnya gedung kantor Desa Bojongloa,” katanya.

Bupati Subang, H. Ruhimat mengaku bangga dengan masyarakat Desa Bojongloa dan mengucapkan selamat datang serta terima kasih kepada Wakil Gubernur Jawa Barat atas bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Masyarakat Desa Bojongloa yang telah memberi contoh tentang wujud nyata gotong royong dan berharap masyarakat desa lain dapat mengikuti.

“Saya senang. Ini yang diharapkan oleh pemerintah daerah. Dengan dibangunnya gedung ini akan menjadi kebanggan bagi warga Bojongloa,” katanya.

Terkait penurunan Stunting di Kabupaten Subang, Bupati mengapresiasi Desa Bojongloa yang tidak memiliki kasus stunting dan mengingatkan pentingnya persiapan kehamilan demi tercapainya Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang unggul.

“Alhamdulillah tidak ada stunting. Apalagi 23 tahun lagi 2045 menuju Indonesia emas. Paling tidak 23 tahun lagi menuju Subang Jawara. Harapan kita, bisa betul-betul dirasakan Rakyat Subang merasakan Kejayaan, Keistimewaan, dan Kesejahteraan. Ini semua harus diupayakan, tidak bisa hanya melalui ucapan. Mari kita persiapkan mulai dari calon bayi yang masih dikandung. Sebagai kepala rumah tangga dan ibu rumah tangga mempersiapkan gizinya. Kalau dipersiapkan dari jabang bayi, akan muncul generasi unggul. Ibaratnya di pembibitan cabe. Kumaha carana engke dipelak teh hasilna alus. Aya istilah bibit kacentet. Kalau disiapkan dari dini insyaallah kemungkinan stunting bisa dihilangkan. Lamun 23 tahun disiapkeun ti ayeuna, Indonesia dan Subang akan terbebas dari Stunting. Dari bayi sudah disiapkan gizinya. Insyaallah Indonesia Maju, Jabar Juara, dan Subang Jawara,” jelasnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Subang salah satu kepala daerah yang komunikatif dan dekat dengan masyarakat. Saat ini Pemprov Jawa Barat sedang melakukan percepatan pembangunan yang harus dimulai dari desa karena Jawa Barat belum bisa dikatakan maju dan sejahtera apabila masih ada wilayah di Jawa Barat yang tertinggal.

“Jabar sedang ngabret pembangunan. Jabar hebat dimulai dari desa. Desa maju, Kabupaten maju, Provinsi akan maju. Selesai permasalahan di Jawa Barat kalau semua wilayah sejahtera secara merata,” kata Kang Uu.

Dikatakan, Kabupaten Subang zero stunting selaras dengan program nasional dan provinsi. Dia meyakini masyarakat tentang pentingnya perisapan anak cucu sebagai penerus.

“Semangat zero stunting selaras dengan ajaran Islam. Kade umat islam ulah ninggalkeun keturunan anu lemah. Ilmu wa jasadi dalam menyambut 2045,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan, pemerintah selalu berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat tetapi kami terbatas. Makanya kata Kang Jimat bebarengan rereongan. Tidak ada kekuatan membangun ini tanpa gotong royong sebagai budaya khas bangsa Indonesia dan Jawa Barat. Hari ini Gotong royong mulai pudar, tetapi di Desa Bojongloa berkas kades dan bupati, Bojongloa bisa menjelma dengan luar biasa. Bojongloa adalah gambaran dsri Indonesia.

“Gunakan gedung Kantor Desa Bojongloa ini untuk melayani kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.(sir/red)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait