SALAH SATU yang menjadi aspek penting dalam menilai perusahaan yang sedang berkembang atau tidak adalah dari segi kondisi finansial atau keuangannya. Jika suatu perusahaan memiliki keadaan dimana keuangannya menunjukkan grafik yang terus meningkat, dapat kita simpulkan bahwa kinerja yang dmiliki oleh perusahaan tersebut berada pada jalur yang benar.
Penulis: Amalia Rifdah Frestyata
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Begitu pula sebaliknya. Namun, untuk dapat menilai perusahaan yang sedang berkembang atau tidak, melakukan pengecekan akuntansi saja tidaklah cukup. Diperlukan sebuah proses lebih lanjut untuk memeriksa keuangan yang dimiliki oleh perusahaan. Proses ini sering kita kenal dengan sebutan audit keuangan atau auditing.
Pengertian dari audit sendiri merupakan sebuah proses pemeriksaan akun yang telah di tulis dalam laporan keuangan perusahaan atau badan usaha lainnya. Tujuan dari diadakannya audit ini adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan atau menilai bagaimana kondisi dari suatu perusahaan, khususnya pada bagian keuangannya.
Dalam melaukan proses auditing, auditor tentunya harus memperhatikan beberapa hal agar audit yang dilakukan dapat berkualitas dan meminimalisir terjadinya kesalahan audit. Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk melakukan audit liabilitas/utang jangka pendek.
Kecenderungan perusahaan untuk mencatat kewajiban lebih rendah dari yang sebenarnya (understatement of liabilities) dengan tujuan untuk melaporkan laba lebih besar dari jumlah yang sebenarnya. Untuk itu auditor harus melakukan prosedur yang disebut searching of unrecordedliabilities, dengan cara memeriksa pembayaran sesudah tanggal laporan posisi keuangan.
Perbedaan accounts payable dan accrued expenses. Accounts payable memiliki angka lebih pasti, karena perusahaan mencatat berdasarkan invoice yang diterimanya dari supplier. Sedangkan, accrued expenses dicatat berdasarkan estimasi, sehingga jumlahnya kurang pastidi bandingkan accounts payable.(*)