PADA MASA perekonomian saat ini banyak pengusaha baik itu usaha besar maupun kecil menggunakan modal atau sumber dana dari luar seperti kredit atau utang. Fahmi (2014) mengatakan utang merupakan kewajiban. Maka utang merupakan kewajiban yang dimiliki oleh pihak perusahaan yang bersumber dari dana eksternal baik yang berasal dari sumber pinjaman perbankan, leasing, penjualan obligasi dan sejenisnya.
Penulis : Audia Resta Wandani
Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang
Pada dasarnya semua perusahaan mempunyai tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek perusahaan yaitu untuk mencari keuntungan atau laba. Semakin besar perusahaan menyebabkan banyaknya kegiatan yang harus dilaksanakan.
Dalam kondisi tersebut perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya yaitu dengan mengutamakan sumber yang berasal dari dalam perusahaan, namun karena adanya pertumbuhan perusahaan, maka kebutuhan dana akan semakin besar, sehingga dalam memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan harus menggunakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan yaitu utang.
Utang jangka pendek biasa disebut juga dengan utang lancar. Disebut utang lancar karena sumber utang jangka pendek dipakai untuk mendanai kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya mendukung aktivitas perusahaan yang segera dan tidak bisa ditunda.
Ahmad (2009) mengklasifikasikan jenis kewajiban jangka pendek diantaranya :
- Hutang dagang. Yaitu hutang yang timbul karena pembelian barang atau jasa yang dilakukan secara kredit.
- Hutang wesel, yang dinyatakan dalam bentuk wesel berjangka kurang dari 12 bulan.
- Hutang pajak penghasilan, yaitu bagian dari taksiran pajak penghasilan yang belum terbayar.
- Beban-beban yang masih harus dibayar, yaitu biaya biaya yang telah dibebankan tetapi belum dilakukan pembayarannya, misalnya beban gaji yang belum dibayar, beban iklan yang belum dibayar.
- Pendapatan jasa diterima dimuka, yaitu penerimaan persekot atas jasa yang belum dilakukan atau belum diserahkan oleh perusahaan.
Utang digunakan untuk membantu membiayai segala aktivitas perusahaan, maka profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti, kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.
Suatu perusahaan dituntut harus berusaha untuk selalu berada dalam keadaan menguntungkan, karena dalam keadaan ini perusahaan mampu menciptakan daya tarik bagi perusahaan lain. Menurut Irham Fahmi (2012:13), profitabilitas merupakan alat untuk menilai berapa efektivitas keuangan perusahaan yang ditunjukkan oleh berapa besar keuntungan perusahaan baik dari penjualan atau investasi.(*)