Dampak Globalisasi, Budaya dan Mata Pencaharian Masyarakat Bali Semakin “Tergerus”

  • Whatsapp

PULAU DEWATA atau Bali merupakan salah satu provinsi dengan daya tarik yang luar biasa, tak hanya domestik saja namun dikancah internasional. Banyak warga negara asing yang tertarik untuk datang bahkan tinggal di Bali karena keindahan alam yang disuguhkan.

Penulis : Diyya Daffa U.N

Bacaan Lainnya

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Bali berada diantara Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi dengan mayoritas penduduk beragama Hindu. Hal ini menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan asing untuk melihat dan mempelajari kebudayaan Bali.

Masyarakat Bali ini mayoritas bekerja pada bidang pariwisata, terkait ini terdapat beberapa dampak positif dan negatif yang disebabkan oleh globalisasi ini. Yang dapat kita lihat sebagai dampak positif, dimana masyarakat Bali mendapatkan peluang pekerjaan, dapat memperkenalkan kebudayaan Bali bagi orang asing untuk mendapatkan penghasilan dari hal tersebut. Seperti contohnya memperkenalkan kepercayaan dan kebudayaan Bali melalui pementasan seni, seperti tari Bali, tari kecak, tari pendet dan lainnya.

Disisi lain terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni dampak negatif masuknya globalisasi di Bali, seperti penyaringan yang buruk terhadap budaya luar yang dapat merusak budaya lokal. Maksudnya, kebudayaan lokal akan terkikis apabila penyaringan tidak dilakukan dengan baik.

Hal ini juga akan berdampak kepada masyarakat lokal Bali, seperti kehilangan mata pencaharian dan lunturnya kebudayaan di rumah sendiri. Dalam bidang ekonomi juga berpengaruh, apabila pasar sudah dikuasai oleh wisatawan asing maka harga akan menjadi tinggi menyesuaikan warga asing, sehingga hal ini akan menyulitkan masyarakat adat yang kurang mampu.

Dalam bidang lingkukan ini juga berdampak, apabila Bali dengan lingkungan yang alami ini mulai menyisihkan kepentingan masyarakat dengan memenuhi kepentingan oleh masyarakat asing. Seperti pembangunan hotel, sehingga masyarakat yang mengandalkan pertanian sebagai sumber pencaharian mereka menjadi tersisihkan.

Selain itu dapat juga kita lihat dalam bidang keagamaan, seperti yang kita tahu bahwa masyarakat Bali mayoritas beragama Hindu. Mereka juga banyak dan sering melakukan berbagaia upacara adat. Tak jarang upacara dilakukan di Pantai. Seperti di Pantai Kuta misalnya, banyak wisatawan asing yang terdapat disana sedang berjemur dan menggunakan bikini, yang mana hal ini sangat berbanding terbalik dengan masayarakat yang sedang melakukan upacara adat.

Akulturasi budaya juga menjadi salah satu alasan pengaruh globalisasi yang memasuki Bali. Dilihat dari banyaknya penduduk luar Bali yang masuk ke wilayah Bali untuk dapat bekerja mencari kehidupan. Sehingga hal ini dikhawatirkan akan mengikis budaya Bali apabila semakin banyak lahan yang dijual oleh penduduk atau waraga asing pendatang.

Dapat disimpulkan bahwa banyak pengaruh dari adanya globalisasi di Bali, dengan dampak positifnya namun juga dampak negatifnya. Terlebih kita harus concern terhadap dampak negatif yang dikhawatirkan akan melunturkan kebudayaan Bali akibat pariwisata Bali yang eksis.

Masyarakat Bali yang dapat memegang teguh kebudayaan agar tidak ada pengaruh buruk yang masuk. Adanya komersialisasi ini juga menjadi ketakutan besar bagi warga Bali, dikarenakan tujuan semata mata untuk mencari keuntungan secara pribadi dan mengurangi citra sebagai penduduk lokal.(*)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait