Pentingnya Audit Produksi dan Operasi Bagi Perusahaan Manufaktur

  • Whatsapp

PADA kenyataannya industri kini kian meningkat persaingannya, tekanan dari berbagai arah sangat kuat terhadap bisnis manufaktur, yang mana pada akhirnya perusahaan dituntut untuk lebih cerdas dalam menjalankan operasional perusahaannya. Maka diperlukannya audit produksi dan operasi yang bertujuan untuk menilai bagaimana fungsi perusahaan berjalan, apakah telah efektif, efisien, dan jelas arahnya.

Penulis : Rafi Zaky Arianto

Bacaan Lainnya

Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Audit merupakan hal yang penting untuk dilakukan bagi setiap perusahaan karena akan memberi dampak besar kepada perusahaan terkait kegiatan-kegiatan yang bersangkutan, audit pada awalnya dimaksudkan untuk mencari, menemukan kesalahan serta kecurangan, dan mengumpulkannya sebagai bukti audit yang mana hal ini terkait kinerja dari seorang akuntan dan auditor akan memberikan opini terkait hal-hal yang ditemukan.

Secara umum, definisi audit adalah penelaahan atas laporan keuangan suatu organisasi yang dilakukan oleh orang yang independen dari organisasi yang sama atau organisasi lain. Sedangkan pengertian audit menurut para ahli adalah sebagai berikut :

Sawyer (2005), Menurut pendapatnya, audit adalah penilaian yang sistematis dan objektif terhadap berbagai fungsi dan pemantauan organisasi oleh auditor (orang yang melakukan audit).

Mulyadi, Audit adalah aktivitas kontrol di suatu tempat, seperti inspeksi atau suatu pemeriksaan dari suatu proses atau sistem untuk memastikan kepatuhannya terhadap kebijakan perusahaan dan keandalan informasi keuangan serta lainnya.

Sukrisno Agoes, Audit adalah proses sistematis untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi tentang tindakan dan peristiwa ekonomi untuk menentukan sejauh mana asersi tersebut sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dan untuk mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.

Arens, Audit adalah review auditor terhadap berbagai buku transaksi perusahaan, diikuti dengan pemeriksaan fisik persediaan untuk memastikan bahwa semua departemen mengikuti sistem catatan transaksi yang terdokumentasi dan sesuai.

Audit Produksi dan Operasi

Audit produksi dan operasi melakukan penilaian komprehensif terhadap seluruh fungsi produksi dan operasi untuk menentukan apakah telah dilakukan dengan memuaskan atau telah tepat secara ekonomis, efisien dan efektif.

Audit ini dilakukan tidak hanya pada unit produksi tetapi juga berperan dalam pelaksanaan fungsi quality control. Alasan yang mendasari diperlukan audit meliputi :

  1. Proses produksi dan operasi harus dilakukan sesuai dengan prosedur atau ketentuan yang ditetapkan;
  2. Kekurangan/kelemahan yang timbul harus segera ditemukan dan diperbaiki secepatnya;
  3. Konsistensi proses produksi dan operasi perusahaan harus diungkapkan;
  4. Pendekatan proaktif akan membentuk dasar untuk perbaikan proses yang lebih baik;
  5. Pelaksanaan tindakan korektif harus didorong dan didukung oleh berbagai pemangku kepentingan.

Tujuan Pengendalian Produksi dan Operasi

  1. Maksimalkan tingkat layanan. Dalam suatu pengendalian produksi dan operasi juga harus memahami bahwa pelanggan yang perlu dilayani dengan penuh perhatian dan tepat bukan hanya pelanggan eksternal, namun juga ada objek yang sama pentingnya dan juga harus diperhatikan dengan tepat pula yaitu pelanggan internal.
  2. Minimalkan investasi. Pemesanan dan penerimaan bahan harus diintegrasikan ke dalam jadwal produksi, semahalnya dengan jadwal produksi harus diintegrasikan ke dalam rencana (jadwal) pengiriman ke pelanggan. Kontrol yang baik akan menghasilkan kelancaran proses produksi dengan persediaan yang minimal dan waktu tunggu yang singkat.
  3. Efisiensi produksi. Efisiensi produksi dan operasi adalah mutlak dan harus menjadi budaya kerja bagi semua pihak yang terlibat dalam proses produksi dan operasi.

Dalam hal ini, pengendalian harus dilakukan semaksimal mungkin untuk mengeliminasi pemborosan (aktivitas yang tidak bernilai tambah) agar tidak terjadi. Secara khusus, kontrol ini meliputi :

a. Kontrol bahan baku

Pengendalian bahan adalah mencakup semua kegiatan yang berkaitan dengan bahan mulai dari pembelian, penerimaan dan jadwal pemrosesan hingga penerimaan dan penyimpanan sampai bahan “diubah” (dalam proses manufaktur) digunakan.

Dan memastikan bahwa bahan baku yang diubah selama proses produksi memenuhi persyaratan standar kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Aktivitas penanganan bahan baku merupakan bentuk pencegahan ketidaksesuaian produk dengan spesifikasinya.

b. Kontrol peralatan dan fasilitas produksi

Pengendalian alat dan sarana produksi untuk memastikan bahwa semua alat dan sarana produksi selalu dalam keadaan siap untuk melakukan proses produksi sesuai dengan kondisi penggunaan. Desain dan penempatan peralatan yang tepat merupakan faktor kunci agar proses produksi berjalan efektif, efisien, dan mampu menghasilkan produk yang tepat sesuai rencana yang diinginkan.

c. Kontrol transformasi

Kontrol transformasi yaitu mengubah input menjadi output sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dalam pengendalian ini, tugas tim Quality Controller sangat penting untuk memastikan bahwa proses yang sedang berjalan menghasilkan produk yang tepat dalam kuantitas, kualitas, tepat waktu (dengan pengorbanan seminimal mungkin).

Proses produksi dan perubahan kontrol sesuai kebutuhan, sampel uji selama produksi, serta kontrol dan proses ulang di laboratorium. Kontrol transformasi memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa proses tersebut efektif dan efisien.

d. Kontrol kualitas

Sebagai direktur pelaksana sebuah perusahaan, seluruh bagian perusahaan berkomitmen untuk kepuasan pelangga nmelalui produk yang ditawarkan. Pengendalian kualitas tidak cukup dipahami untuk mengendalikan proses produksi, yang menempatkan tanggungjawab atas mutu produk hanya pada unit pengawasan mutu, sehingga produk yang memenuhi persyaratan pelanggan lebih merupakan tanggungjawab bersama semua pihak dalam perusahaan.

Dengan demikian, perusahaan memikul tanggung jawab besar atas kualitas produk dan kemampuan untuk memenuhi harapan pelanggan. Hal ini masuk akal karena semua fungsi dan tingkatan manajemen baik secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam proses tersebut.

e. Kontrol produk jadi.

Pemantauan produk jadi adalah pemantauan pengelolaan barang setelah pembuatannya atau setelah menjadi output dari apa yang telah diproduksi. Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa barang ditangani setelah produksi sesuai dengan petunjuk, sehingga barang tidak rusak selama penyimpanan atau distribusi.

Untuk memastikan bahwa barang dalam kondisi yang memenuhi persyaratan pelanggan pada saat pengiriman, pemeriksaan ini dilakukan dengan langkah-langkah seperti verifikasi penanganan penyimpanan dan inspeksi pengujian, dan distribusi.(*)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait