Soal Dana Hibah Rp 10 Miliar ke Polda Jawa Barat, Praktisi Hukum Ancam Laporkan Bupati Karawang

  • Whatsapp

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Masih terkait polemik dana hibah sebesar Rp 10 miliar yang diserahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang kepada Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar), Praktisi Hukum sekaligus perwakilan Sentral Gerakan Rakyat Karawang (Segrak), Hendra Supriyatna berencana akan melaporkan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.

Menurutnya, secara aturan dalam Pasal 6 ayat (5) Permendagri disebutkan, dana hibah kepada badan dan lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d diberikan kepada badan dan lembaga yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan; badan dan lembaga nirlaba, sukarela dan sosial yang telah memiliki surat keterangan terdaftar yang diterbitkan oleh Menteri, Gubernur atau Bupati/Wali Kota.

Bacaan Lainnya

Badan dan lembaga nirlaba, sukarela bersifat sosial kemasyarakatan berupa kelompok masyarakat/kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat.

Dan keberadaannya diakui oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah melalui pengesahan atau penetapan dari pimpinan instansi vertikal atau kepala satuan kerja perangkat daerah terkait sesuai dengan kewenangannya; dan Koperasi yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.

“Jadi secara aturan melanggar. Karena tidak diatur pemberian dana hibah kepada lembaga vertikal dalam hal ini Polda Jabar. Jelas bahwa Pemkab Karawang, telah melangkahi aturan Permendagri,” kata Hendra kepada spiritnews.co.id, di Karawang, Sabtu (25/2/2023).

Dengan demikian, Hendra memastikan akan melayangkan surat kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar Bupati Karawang dipanggil secara resmi untuk diberikan sanksi tegas.

“Kami akan laporkan Bupati Karawang ke Kemendagri, supaya diberikan sanksi atas perbuatannya yang sudah melangkahi aturan, terlebih menyakiti perasaan masyarakat Karawang,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang, Acep Jamhuri menyatakan bahwa pemberian dana hibah kepada sejumlah instansi vertikal tidak melanggar hukum karena sesuai dengan prosedur. Sebab, Pemkab Karawang menganggarkan dana hibah ke sejumlah instansi dalam rangka pembangunan.

“Secara aturan tidak ada larangan dalam pemberian dana hibah. Namun itu harus dilakukan sesuai mekanismenya, mulai dari adanya pengajuan, pembahasan dan pengkajian di kami hingga di DPRD. Dan juga disetujui DPRD Karawang,” kata Acep.

Menurut Acep, terkait adanya sebagian masyarakat yang mempertanyakan dana hibah untuk institusi bukan masalah. Tetapi Pemkab memastikan jika itu sudah sesuai aturan seperti juga hibah kepada institusi lain.

“Pengajuan dana hibah melalui proses kajian Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD untuk dibahas,” ungkapnya.(ops/sir)

Pos terkait