Kabupaten Karawang Dilanda Banjir, Ratusan Hektar Sawah dan Ribuan Rumah Warga Tergenang

  • Whatsapp

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.idPemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang menetapkan Tanggap Darurat Bencana. Pasalnya, areal persawahan dan rumah warga di 18 kecamatan dilanda banjir akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya air sungai, Senin (27/2/2023).

Keputusan itu diambil setelah Bupati Karawang bersama seluruh jajarannya dan Muspida melakukan rapat di Kantor BPBD Karawang.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Daerah Karawang, Acep Jamhuri, mengatakan, status itu ditetapkan karena melihat titik banjir di Karawang yang cukup banyak. Sehingga perlu penanganan maksimal dan menyeluruh bersama-sama semua unsur.

Apalagi diprediksi BMKG hujan intensitas tinggi masih akan terjadi hingga beberapa hari kedepan.

“Seluruh stakeholder yang terdapat di Karawang wajib untuk bekerja. Selanjutnya akan ikutsertakan pihak swasta dalam pemberian kontribusi kepada korban banjir,” jelas Acep.

Walau diguyur hujan lebat, Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengunjungi warga yang kebanjiran di Desa Dawuan Tengah Kecamatan Cikampek. Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum mempercepat perbaikan sipon di Desa Dawuan Tengah Kecamatan Cikampek.

Persoalan sipon dituding menjadi penyebab banjir di Perumahan Bumi Mutiara Indah (BMI) Cikampek. Pada Senin (27/2/2027) siang, banjir di perumahan itu mencapai ketinggian 1,5 meter. Aep mengatakan, pihak BBWS menargetkan pengerjaan perbaikan sipon rampung pada akhir 2023.

Situ Kamojing di wilayah hulu juga bakal dilebarkan. Adapun hilirnya ada di wilayah sekitar BMI. Perumahan BMI, Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang diketahui dilanda banjir pada Senin (27/2/2023) dengan ketinggian banjir 40 centimeter hingga 1,5 meter.

Kepala Desa Dawuan Barat, Dadi Soemantri mengatakan, banjir terjadi di Perumahan BMI 1 dan BMI 2. Ketinggian banjir mulai 60 centimeter hingga 1,5 meter lebih.

“Kalau jumlah yang terdampak ada 1.000 KK lebih, pastinya masih pendataan di lapangan,” kata Dadi.

Penyebab banjir disebut karena pembangunan sipon di Bendung Tarum Timur (BTT) yang tak kunjung selesai.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Ferry Muharam, mengatakan, bencana alam banjir terjadi setelah hujan melanda Karawang dan sekitarnya. Hujan deras itu mengakibatkan tinggi muka air sungai. Selain itu, hujan deras yang terjadi di sejumlah daerah sekitar Karawang juga mengakibatkan banjir di wilayah perkotaan.

Berikut 18 kecamatan yang terendam banjir :

  1. Kecamatan Tirtajaya, meliputi : Desa Srijaya Desa Kutamakmur dengan ketinggian air 20-50 CM.
  2. Kecamatan Jayakerja, di Desa Medangasem dengan ketinggian air antara 30-70 CM.
  3. Kecamatan Rengasdengklok, meliputi : Desa Kertasari, Desa Rengasdengklok Utara, Desa Rengasdengklok Selatan dan Desa Kalangsari. Ketinggian airantara 30-50 CM.
  4. Kecamatan Lemah Abang, di Desa Pulojaya dan Desa Ciwaringin, dengan ketinggian air 20-40 CM.
  5. Kecamatan Karawang Barat, di Kelurahan Karawang Kulon, Kelurahan Tanjungmekar dan Kelurahan Tanjungpura, dengan ketinggian air 20-40 CM.
  6. Kecamatan Telukjambe Barat di Desa Karangligar, dengan ketinggian air 70-130 CM.
  7. Kecamatan Purwasari, di Desa Cengkong, Desa Purwasari, dan Desa Sukasari.
  8. Kecamatan Majalaya, di Desa Bengle, Desa Majalaya, Desa Ciranggon, Desa Lemahmulya, dan Desa Pasir Jengkol, ketinggian air 20-70 CM.
  9. Kecamatan Tirtamulya, di Desa Kamurang.
  10. Kecamatan Kota Baru, di Desa Pangulah Utara dan Desa Pangulah Baru, dengan ketinggian air antara 20-140 CM.
  11. Kecamatan Cikampek, di Desa Dawuan Timur, dengan ketinggian air antara 20-180 CM.
  12. Kecamatan Jatisari di Desa Sukamekar dan Desa Pacing, dengan ketinggian air 20-60 CM.
  13. Kecamatan Bayusari, di Desa Gempol, Jayamukti dan Pamekaran, dengan ketinggian air 20-60 CM.
  14. Kecamatan Cilamaya Wetan, di Desa Cilamaya, Mekarmaya, Sukakerta, Sukatani, Rawagempol Wetan, Cikalong, Cipancu dan Tegalwaru, dengan ketinggian 20-60 CM.
  15. Kecamatan Cilamaya Kulon, di Desa Langensari, Kiara dan Pasirukem, dengan ketinggian 20-30 CM.
  16. Kecamatan Tempuran, di Desa Purwajaya, Tanjungjaya, Jayanegara, Tempuran dan Pagadungan, dengan ketinggian air 20-50 CM.
  17. Kecamatan Cilebar, di Desa Cipamangi, Kosambibatu, Kertamukti, Cikande, Mekarpohaci dan Tanjungsari, dengan ketinggian 20-40 CM.
  18. Kecamatan Pedes, di Desa Puspasari, Lambanjaya, Dongkal dan Desa Kendalijaya, dengan ketinggian air 30-50 CM.

(ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait