Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Setelah membagikan paket sembako kepada 3.300 masyarakat Desa Margakaya dan Margamulya Kecamatan Telukjambe Barat pada Jumat (17/3/2023), kali ini PT Tenanga Jaya Group kembali membagikan ratusan paket sembako untuk masyarakat Desa Kutamekar Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (18/3/2023).
Pembagian paket sembako dilakukan PT Tenanga Jaya Group ini dalam rangka menjelang bulan suci Ramadhan 1444 H. Tujuannya, agar masyarakat terbantu dalam menghadapi bulan puasa.
Plt Pimpinan Plant PT Tenanga Jaya Group, Agus Sulistiyo, mengatakan, pihaknya membagikan 800 paket sembako di Desa Kutamekar Kecamatan Ciampel. Pembagian paker sembako ini merupakan wujud kepedulian PT Tenanga Jaya Group kepada masyarakat, khususnya yang sangat membutuhkan.
“Kami membagikan 800 paket sembako untuk masyarakat dan anak yatim di Desa Kutamekar. Berbagi dalam menjelang Bulan Suci Ramadhan ini rutin kami lakukan,” kata Agus, disela kesibukannya membagikan paket sembako terseut.
Diakuinya, paket sembako ini merupakan partisipasi semua karyawan PT Tenang Jaya Group dan sebagian dari keuntungan perusahaan serta hasil panen padi masyarakat yang menggarap lahan PT Tenang Jaya Group di Desa Margakaya.
“Semua karyawan menyisihkan sebagian dari gajinya untuk kemudian dapat dibagikan ke masyarakat setiap menjelang bulan puasa,” katanya.
Sebelumnya, ribuan masyarakat dan anak yatim di Desa Margakaya dan Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mendapat bantuan paket sembako dari PT Tenang Jaya Group, Jumat (17/3/2023), yang dibagikan langsung oleh H. Tulus Widodo, Komisaris Utama PT Tenang Jaya Group.
“Ada sekitar 3.300 paket sembako yang kami bagikan kepada masyarakat. Pembagian sembako ini rutin kami lakukan setiap menjelang bulan suci Ramadhan setiap tahun,” kata Tulus Widodo.
Diakuinya, sembako yang dibagikan ini sebagian besar adalah hasil panen padi seluas 18 hektar lahan milik PT Tenang Jaya Group yang digarap oleh masyarakat Desa Margakaya dan Margamulya.
“Lahan itu digarap oleh masyarakat tanpa sewa. Hasilnya yang diberikan kepada kami tidak dipatok, seiklas masyarakat saja. Kemudian hasil panen itu, kami ganti jadi minyak goreng, beras, mie instan, gula, dan lain-lain. Itulah yang kami bagikan hari ini,” kata Tulus.(ops/sir)