Kabupaten Purwakarta, spiritnews.co.id – Di Purwakarta, kreativitas sepertinya tak pernah mati. Purwakarta yang punya slogan istimewa itu, selalu punya cara untuk terus membangun dan memantapkan keistimewaannya sebagai daerah yang demikian kreatif memanfaatkan karakter kearifan lokalnya. Festival Dulag Malam Takbiran Lebaran 2023 adalah satu bukti dari kerja-kerja kreatifnya.
Untuk tahun 2023 ini, Festival Dulag (Beduk dalam bahasa Indonesia) yang digagas dan digelar oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta itu sudah berjalan untuk kesebelas kalinya. Festival digelar untuk memeriahkan semarak malam takbiran lebaran, malam kemenangan bagi umat muslim yang selama sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, mengatakan, festival dulag diselenggarakan untuk memelihara kearifan lokal tradisi nusantara, termasuk tradisi masyarakat Purwakarta, yang merayakan malam lebaran dengan menabuh beduk dan kumandang takbir sambil berkeliling kota hingga menjelang pelaksanaan sholat Ied.
“Agar tradisi itu bisa tetap berlangsung meriah dan tertib, Pemkab Purwakarta membantu mefasilitasinya dengan menyelenggarakan Festival Dulag. Tradisi dulag sendiri merupakan tradisi nusantara yang harus kita rawat dengan baik,” kata Bupati yang akrab dipanggil Ambu Anne tersebut, Sabtu (15/4/2023).
Menurut Ambu Anne, kegiatan tersebut digelar untuk mengakomodir kegiatan pawai beduk yang banyak dilakukan oleh berbagai komunitas dan kelompok masyarakat sambil berkeliling kota. Kondisi itu rawan kecelakaan karena banyak masyarakat yang melakukan takbir keliling menggunakan kendaraan terbuka yang mengabaikan aspek keamanan berlalu lintas.
“Dengan diadakannya festival tersebut masyarakat bisa lebih tertib dan aman saat mengikuti takbiran, sehingga seluruh masyarakat Purwakarta bisa menikmati suasana malam takbir secara khidmat dengan aman dan lancar,” kata Ambu.
Ratusan peserta dipastikan akan ikut memeriahkan Festival Dulag tersebut. Para peserta datang dari berbagai kalangan, seperti dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMN, BUMD, unsur kecamatan, unsur desa/kelurahan dan dari kalangan komunitas masyarakat.
Festival dulag tersebut akan dilaksanakan di sepanjang jalan KK Singawinata kawasan Situ Buleud, yang merupakan jalur kawasan wisata kuliner paling terkenal di Purwakarta.
Menurut Bupati perempuan pertama Purwakarta itu, festival dulag diselenggarkan selain untuk memperkuat aspek religiusitas serta ajang memperkokoh silaturahmi semua elemen masyarakat Purwakarta, juga sekaligus dimaksudkan sebagai ajang perlombaan untuk menarik masyarakat terus berprestasi dan bersemangat dalam menjaga tradisi nusantara.
“Harapan kami, melalui festival dulag ini bisa memperkuat aspek religiusitas dan memperkokoh silaturahmi antar masyarakat. Selain itu, festival juga merupakan bagian dari edukasi agar masyarakat bisa terus melestarikan tradisi nusantara dalam menyambut hari lebaran,” kata Ambu Anne.
Menarik Wisatawan
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Mohamad Ramdhan mengatakan, selain bersifat memperkuat aspek religiusitas dan memperkokoh tali silaturahmi masyarakat, festival bedug juga merupakan kegiatan yang menarik minat banyak wisatawan.
“Kegiatan festival bedug ini memimiliki banyak manfaat, selain menjaga nilai-nilai tradisi, juga bisa menarik minat wisatawan datang ke Purwakarta. Itu sangat berdampak baik pada perekonomian masyarakat dan daerah,” kata Ramdhan.
Ramdhan mengatakan, ratusan peserta sudah bisa dipastikan akan terlibat dalam festival ini karena banyak OPD, perusahaan BUMN maupun BUMD, unsur kecamatan dan desa serta kalangan masyarakat sudah menyatakan akan ikut memeriahkan acara tersebut.
“Sebanyak 30 Perangkat OPD dan 17 Kecamatan di wilayah Kabupaten Purwakarta sudah dipastikan akan terlibat. Itu jumlahya sangat besar mencapai ratusan peserta. Belum lagi nanti dari unsur perusahaan BUMN dan BUMD serta unsur masyarakat. Kehadiran mereka tentu akan sangat memeriahkan festival bedug ini,” ujar Ramdhan.
Acara festival itu, lanjut Ramdhan, dipastikan akan berlangsung semarak, karena akan memunculkan berbagai bentuk kreatifitas para peserta untuk tampil semenarik mungkin dan berlomba memenangkan festival bedug.
“Ada sejumlah penilaian dalam festival tersebut diantaranya kategori kostum, nadom, menabuh, dan lain sebagainya. Tim dewan juri akan menilai itu semua. Peserta harus bisa menyiapkan keserasian tabuhan dan gerakan, keindahan kostum serta dekorasi,” kata Ramdhan.(rls/red/sir)