Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Dalam rangka mensukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan meningkatkan partisipasi pemilih pemula, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menggelar sosialisasi Pemilu 2024 dengan sasaran pemilih pemula kepada pelajar yang duduk di bangku Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).
Sosialisasi Pemilu 2024 ini dilaksanakan secara maraton tiga hari berturut-turut, yaitu, pada Selasa (09/5/2023) sosialisasi dilaksanakan di SMAN 1 Majalaya, pada Rabu (10/5/2023) dilaksanakan di SMK Teknologi Majalaya dan pada Kamis (11/5/2023) sosialisasi dilaksanakan di SMK Wirasaba.
Berdasarkan pantauan dilapangan, siswa-siswi dari tiga sekolah tersebut cukup antusias mengikuti sosialisasi Pemilu 2024 ini.
Karena mereka rata-rata ingin mengetahui mulai dari sejarah Pemilu, syarat agar bisa menjadi pemilih, hingga penentuan suara sah dan suara tidak sah.
Materi sosialisasi Pemilu 2024 ini di SMAN 1 Majalaya langsung dipaparkan oleh Asep Hermanto (anggota PPS Desa Bengle), di SMK Teknologi dipaparkan oleh Suryadi (Ketua PPS Lemahmulya dan dibantu oleh Lassarus Samosir, anggota PPK Majalaya). Sedangkan sosialisasi di SMK Wirasaba dipaparkan oleh Lassarus Samosir, Wakil Ketua PPK Majalaya.
“Berdasarkan PKPU Nomor 7 tahun 2022 tentang Penyusunan Daftar Pemilih Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Sistem Informasi Data Pemilih, kami dari PPK Majalaya wajib hukumnya melaksanakan sosialisasi kepada pemilih pemula di sekolah-sekolah. Ini adalah merupakan tahapan Pemilu 2024 yang kami laksanakan. Sehingga kami bekerjasama dengan SMAN 1 Majalaya, SMK Teknologi dan SMK Wirasaba,” kata Lassarus Samosir, Wakil Ketua PPK Majalaya, usai sosialisasi di SMK Wirasaba.
Kenapa harus bersosialisasi tentang Pemilu 2024 ke sekolah menengah atas ? Menurut Lassarus Samosir, pelajar yang saat ini duduk dibangku kelas 2 SLTA dan yang lahir sebelum dan pada tanggal 14 Februari 2007 sudah memilih hak suara pada Pemilu 2024 mendatang karena sudah berusia 17 tahun.
“Pelajar SLTA yang telah dan akan berumur 17 tahun pada 14 Februari 2024 mendatang sudah memiliki hak suara pada Pemilu 2024 mendatang. Oleh karena itu, kami mengimbau agar para pelajar kelas 2 SLTA dapat mengakses cekdpt.kpu.go.id untuk mengetahui sudah terdaftar apa belum sebagai pemilih,” katanya.
Dalam sosialisasi itu juga mengingatkan agar para pemilih pemula untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari 2024. Serta menekankan agar siswa jadi pemilih yang aktif menggunakan hak pilihnya dan tidak golput (golonga putih).
Usai mendengarkan pemaparan materi, para siswa dan siswi juga membacakan Deklarasi Pemilih agar menjadi cerdas memilih, tidak menjadi bagian dari penyebar hoax, serta menolak praktik politik uang, dan tidak terpengaruh politisasi SARA yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
“Sosialisasi ini merupakan penguatan kualitas partisipasi pemilih sangat penting menyasar pemilih pemula. Mereka tidak sekadar ditargetkan menjadi obyek melainkan subyek politik,” jelasnya.
“Pemilih pemula dibutuhkan guna membangun iklim demokrasi yang progresif, bertanggung jawab, dan berkualitas karena pemilih pemula adalah kunci regenerasi politik dan penentu kualitas demokrasi Indonesia ke depan,” tambahnya.(ops/sir)