KORUPSI merupakan perbuatan yang sangat merugikan negara, dan juga rakyat. Selain merugikan secara ekonomi, korupsi juga berdampak negative terhadap aspek moral dan etika masyarakat. Salah satu cara pencegahan untuk mengurangi korupsi adalah dengan cara menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis : Gita Arif Darmawan
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang
Agama mengajarkan nilai-nilai moral yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengajarkan kejujuran, keadlian, rasa tanggung jawab, dan menghargai orang lain.
Perilaku tersebut sangat efektif untuk mencegah korupsi, karena korupsi dikaitkan dengan prilaku yang melanggar prinsip-prinsip etika tersebut. Terutama prilaku kejujuran harus ditekankan dalam diri seorang yang beragama.
Selain itu, agama menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam kehidupan. Dalam konteks pemerintahan, hal ini sangat penting untuk mencegah korupsi. Pemerintah harus transparan dalam mengelola anggaran dan kebijakan publik, dan pemerintah harus bertanggung jawab atas tindakan yang mereka ambil.
Agama juga mengajarkan pentingnya menyeimbangkan kepentingan pribadi dan umum. Korupsi seringkali terjadi karena individu tidak dapat mengendalikan nafsu dan keinginan pribadinya untuk menjadi kaya, bahkan sampai merugikan kepentingan umum atau masyarakat.
Dalam hal ini agama bertugas untuk memberikan tuntunan yang jelas tentang pentingnya menjaga keseimbangan dan keadilan dalam kehidupan. Agama juga menjadi pengingat akan dampak buruk, dan pembalasan kepada orang yang korupsi.
Selain itu agama dapat memperkuat tanggung jawab moral dan spiritual untuk mencegah korupsi. Ketika seseorang memiliki keyakinan yang kuat tentang nilai-nilai agama, maka seseorang tersebut akan seringkali lebih memilih melakukan Tindakan yang benar. Meskipun itu sulit dan bertentangan dengan mayoritas.
Pembelajaran agama harus dilakukan sejak seorang anak masih kecil karena pada masa itu sang anak belum mengenal yang buruk dan baik. Sehingga bergantung kepada orang tua yang mendidik anak tersebut.
Peranan orang tua sang penting juga dalam pembelajaran agama karena guru peratama seorang anak adalah orang tua. Orang tua harus bisa mengarkan kepada anaknya tentang agama, Pendidikan umum dan rasa tanggung jawab.
Pencegahan korupsi tidak hanya dilakukan oleh individu atau masyrakat saja, pemerintah sebagai institusi yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk ikut andil dalam mencegah terjadinya korupsi. Seperti dengan memperkuat pengawasan dan pengendalian terhadap penanganan korupsi, menerapkan hukuman yang tagas dan adil bagi para pelaku korupsi, serta meningkatkan transparansi dan akntabilitas dalam pengelolaan anggaran dan kebijakan publik.
Pemerintah juga perlu memperkuat peran agama dalam pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi, dengan melibatkan tokoh agama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya nilai moral dan spiritual dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemerintah juga dapat meningkatkan kerjasama dengan kelompok agama dalam melakukan pencegahan korupsi, dengan cara melibatkan kelompok agama dalam progam pencegahan korupsi atau dengan memberikan dukungan dan fasilitas untuk progam sosial yang dijalankan oleh kelompok agama atau organisasi agama.
Pendidikan di sekolah juga berperan penting dalam mencegah terjadinya tindakan korupsi, dengan cara memasukkan mata pelajaran agam ke dalam kurikulum pendidikan sekolah, dan meningkatkan kualita pengajar yang ada dalam sekolah.
Pengajaran agama yang terpadu dalam kurikulum pendidikan dapat menjadi sarana pengajaran nilai-nilai moral yang relevan dengan pemcegahan korupsi. Selain itu, pengajaran agama dapat membantu siswa memahami sekaligus mengetahui ajaran ajaran dalam agama tersebut.
Sehingga dapat meningkatkan sikap tanggung jawab dan ketakutan akan hukuman atau balasan dari perbuatan korupsi.
Sebuah organisasi agama juga dapat berperan penting dalam menyebarkan nilai-nilai agama yang berkaitan dengan pencegahan korupsi. Tokoh agama dalam suatu organisasi dapat berceramah dan mensosialisasikan akan pentingnya nilai moral dan spiritual dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam hal demikian, pengajaran agama dapat dilakukan secara langsung melalui ceramah, khutbah atau diskusi yang melibatkan kelompok- kelompok kegamaan. Pengajaran agama juga dapat dilakukan menggunakan media massa.
Peran media massa atau media online sangat penting dalam penting dalam mencegah terjadinya korupsi yang berlanjut seperti contoh kasus yang baru-baru ini, terdapat kehidupan seorang pejabat yang pamer hartanya, kemudian dilaporkan oleh para netizen.
Hal ini terbukti bahwa media sosial cukup berperan dalam mencegah terjadinya Tindakan korupsi. Media sosial juga dapat berperan menjadi agen perubahan bangsa, dengan menyampaikan informasi dan fakta akurat tentang kasus korupsi, memberikan pendidikan dan sosialisasi agama kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan korupsi, serta memberikan dukungan dan apresiasi atas upaya masyarakat ataupun organisasi dan pemerintah dalam mencegah dan menangani korupsi.
Kesimpulannya ajaran agama dapat berperan penting dalam pencegahan korupsi. Melalui ajaran agama, kita dapat mengembangkan nilai-nilai moral terkait pencegahan korupsi dan ajaran agama dapat disampaikan melalui pendidikan formal, kelompok keagamaan, atau media massa.
Dan ini juga merupakan tanggung jawab kita semua dalam mencega tindakan korupsi, baik secara individu, masyarakat, pemerintah, maupun media.(*)