Gelisah karena Anak Sakit, Rika Merasa Puas dengan JKN Kartu Indonesia Sehat

  • Whatsapp

Kabupaten Purwakarta, spiritnews.co.id – Hati ibu mana yang tidak gelisah melihat anaknya sudah seminggu mengalami panas, menggigil, pilek, dan batuk. Inilah yang dirasakan oleh Rika (30), warga Kabupaten Purwakarta.

Anaknya, Avia (4), awalnya demam dan dibawa Rika berobat ke klinik. Sudah hampir seminggu lamanya Avia mengonsumsi obat, namun demamnya datang dan pergi tanpa ada tanda-tanda sembuh.

Bacaan Lainnya

“Karena bolak balik masih demamnya, akhirnya kami bawa ke unit gawat darurat rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Ternyata anak saya terkena bronkopneumonia, yaitu semacam peradangan di paru yang mengakibatkan demam berkepanjangan, batuk, agak susah nafasnya,” kata Rika.

Untungnya Rika sekeluarga telah terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN) segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Sebagai seorang ibu rumah tangga, Rika merasa sangat beruntung telah memiliki jaminan kesehatan yang bisa diandalkan setiap waktu untuk anak-anaknya.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur telah menjadi peserta JKN. Ketika anak saya sakit seperti ini saya memiliki jaminan kesehatan. Jadi kami punya kepastian penjaminan biaya berobatnya. Pasti pelayanannya, pasti kenyamanannya. Itu semua bisa kita rasakan kalau sakit dan berobat pakai jaminan JKN. Namanya ibu rumah tangga, ketika melihat anak sakit pasti sedih apalagi masih harus mikirin biaya pengobatannya. Memang benar untuk anak berapa rupiah pun pasti kita usahakan. Namun jika sudah punya jaminan kesehatan, beban kekhawatiran itu menjadi sangat berkurang. Kita tidak perlu lagi nanti bayarnya pakai apa,” katanya.

Rika juga mengapresiasi terobosan-terobosan baru dari BPJS Kesehatan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Salah satunya yaitu penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Kartu Tanda Penduduk (KTP) ketika mendaftar berobat di fasilitas kesehatan. Ia pun senang karena menurutnya sekarang mengakses pelayanan itu terbilang sangat mudah.

“Bahkan pernah sekali ketika berobat saya lupa bawa kartu JKN, ternyata sekarang pakai KTP juga sudah bisa dilayani berobat di klinik. Sebelumnya kan harus pakai kartu JKN. Sekarang bisa lewat KTP atau Kartu JKN digital yang bisa dilihat di Aplikasi Mobile JKN. Jadi lebih praktis lagi. Oleh karenanya saya sangat berterima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan atas inovasi-inovasinya yang mengakomodir kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Bagi Rika yang paling penting sebagai peserta JKN adalah harus aktif mencari informasi terbaru agar tidak ketinggalan dan tidak salah prosedur saat berobat. Dengan demikian pelayanan maksimal pun dapat diterima peserta JKN tersebut. Rika mengaku bahwa ini adalah kesekian kalinya ia mendampingi Avia dirawat di rumah sakit. Seluruh biaya pelayanannya dijamin Program JKN.

“Sebelumnya Avia juga pernah dirawat inap karena kejang-kejang, kemudian pernah juga karena tipes, dan sekarang ini diagnosa bronkopneumonia. Bukan cuma Avia, adiknya juga pernah dirawat inap. Sebagai seorang ibu saya juga tidak mau anak saya sakit, tapi kita kan tidak bisa memilih ya,” ujarnya.

“Alhamdulillah selama saya menggunakan Kartu JKN, saya tidak dikenakan iur biaya lagi, baik di klinik maupun di rumah sakit. Semuanya sudah dijamin oleh Program JKN. Kami merasa sangat terbantu. Pelayanan yang kami dapatkan dari fasilitas kesehatan semuanya baik dan cepat penanganannya. Saya merasa tidak dibeda-bedakan dalam hal pelayanan, mau itu pasien umum atau pasien BPJS Kesehatan, sama-sama dilayani dengan baik,” tambahnya.

Rika pun berharap agar putri sulungnya tersebut dapat segera pulih kembali dan ke depannya tidak lagi merasakan jarum suntik di tangannya. Meski sudah terlindungi Program JKN, Rika lebih senang jika iurannya bisa membantu peserta JKN yang lain daripada harus digunakan langsung oleh keluarganya. Rika berharap Program JKN dapat terus hadir memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.(ybs/ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait