Tingkatkan Sinergi menuju Transformasi Digital Sehat dan Berkelanjutan untuk Indonesia

  • Whatsapp

Jakarta, spiritnews.co.id – Saat halal bihalal, sejumlah pemangku kepentingan ekosistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia berkomitmen terus menjalin kerja sama yang lebih kuat untuk mengamankan transformasi digital yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Dirjen Pengelolaan Sumber Daya dan Standardisasi Pos dan TIK, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dr. Ir.  Ismail, MT, mengatakan, harus ada kolaborasi yang lebih kuat dalam transformasi digital untuk mempersatukan bangsa dan memberdayakan masyarakat dalam pembangunan ekosistem digital yang lebih matang.

Bacaan Lainnya

“Tren transformasi digital telah terjadi di berbagai sektor. Konektivitas yang ditunggu-tunggu adalah gigabit, berkualitas, broadband, membangun industri TIK sebaik-baiknya. Saya yakin dengan semangat kolaborasi, kebersamaan dan keterbukaan, menyambut baik segala aktifitas yang dilakukan oleh MASTEL selama ini, dapat mengamankan digital transformasi yang sehat dan berkelanjutan,” kata Ismail.

Ketua Umum MASTEL, Sarwoto Atmosutarno, mengatakan, kesiapan infrastruktur TIK yang dipadukan dengan ekosistem yang matang harus didukung oleh penggelaran inovasi dan solusi teknologi digital terkini untuk memastikan jalan menuju transformasi digital Indonesia ke depan.

“Transformasi digital harus menjadi agenda dan visi bersama bagi seluruh asosiasi industri dan pemangku kepentingan lainnya untuk tetap berkomitmen mendukung Indonesia memacu pertumbuhan ekonomi digital yang didukung Huawei sebagai penyedia solusi TIK global dalam pertemuan untuk menjajaki benchmark teknologi TIK, seperti 5G, cloud, dan kecerdasan buatan (AI), untuk memperkenalkan inovasi mutakhir dan solusi rendah karbon,” katanya.

Director of Government Affairs, Huawei Indonesia, Yenty Joman, mengatakan, digitalisasi hanya akan berhasil jika semua pihak terus meningkatkan infrastruktur jaringan agar sesuai dengan kebutuhan industri.  Teknologi 5G, selain jaringan fiber, bisa menjadi game changer dalam digitalisasi Indonesia.

“Setiap transformasi harus memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan.  Adopsi energi hijau dan teknologi hijau akan menjadi aspek kunci dalam membangun ekosistem digital yang sehat dan berkelanjutan,” kata Yenty.

Wakil Ketua Komisi I Bidang Pertahanan dan TIK, DPR RI, Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari, mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya bersama para pelaku industri telekomunikasi, termasuk dari operator dan vendor.

“Karena hal ini akan membantu mengarahkan transformasi digital di jalur yang benar sementara pada saat yang sama mempertahankan percepatannya berkat dukungan teknologi TIK yang canggih,” kata Abdul.

Sebagai asosiasi industri TIK terkemuka di Indonesia, MASTEL memiliki lebih dari 110 perusahaan, 30 asosiasi, dan 300 pakar/profesional sebagai anggotanya.  Di bawah Institut MASTEL, MASTEL juga melakukan kolaborasi penelitian, berbagi keterampilan digital, dan pengembangan bakat.  Ini juga bekerja sama dengan Kominfo melalui serangkaian program untuk membina bakat dan memberikan sertifikasi profesional.(rls/red/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait