Kabupaten Purwakarta, spiritnews.co.id – Ai Taryani (37), seorang warga Kabupaten Purwakarta, merupakan salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sudah merasakan langsung manfaat program tersebut. Yani baru saja melahirkan putra keempatnya dengan cara operasi Caesar.
Melahirkan bukanlah suatu tugas yang mudah. Selain biaya, Yani harus menyiapkan mental maupun fisiknya mengingat ini merupakan persalinan keempatnya. Apalagi usianya saat ini terbilang berisiko tinggi menjalani persalinan.
“Sebelumnya saya tiga kali melahirkan itu dengan cara normal. Nah, untuk persalinan anak terakhir ini, dokter menyarankan agar dioperasi karena saya memiliki asma dan mengingat usia saya hampir 40 tahun. Takut pasti ada, apalagi kata orang-orang kan melahirkan dengan operasi itu pemulihannya lebih sulit dan lama. Belum lagi dari segi biaya, pastinya akan sangat mahal,” ujar Yani.
Yani beserta keluarganya merupakan peserta JKN yang didaftarkan oleh pemerintah pusat sebagai tanggungan pemerintah. Oleh karenanya, iuran JKN Yani beserta keluarganya telah menjadi tanggungan negara.
Hal tersebutlah yang membuat Yani begitu bersyukur, terutama telah merasakan manfaatnya yang sangat besar secara langsung. Sewaktu kehamilan keempatnya, ia juga sudah memastikan kepesertaan JKN-nya aktif sehingga biaya persalinannya dapat dijamin BPJS Kesehatan.
“Ketika dinyatakan harus menjalani operasi saya dan suami awalnya khawatir bagaimana dengan biayanya, apakah benar BPJS Kesehatan mau menanggung semua biaya operasi tersebut karena pastinya akan sangat besar. Sebelumnya saya melahirkan dengan membayar sendiri, belum punya kartu JKN waktu itu,” katanya
“Rasanya berat ketika harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit, apalagi kondisi finansial kami pas-pasan. Sekarang alhamdulillah saya cukup pakai Kartu JKN, semuanya sudah ditanggung, Dengan Program JKN, pelayanan kesehatan menjadi lebih mudah didapatkan,” tambahnya.
Kini Yani merasa lebih aman setelah semua anggota keluargnya telah memiliki Kartu JKN, termasuk buah hati keempatnya. Putranya tersebut pun segera mendapatkan jaminan kesehatan tepat ketika lahir, sehingga apabila dibutuhkan tindakan medis sudah dapat segera dijamin oleh Program JKN tanpa khawatir biayanya.
Dari sisi pelayanan, Yani pun mengaku merasakan pelayanan yang sangat memuaskan, baik dari segi pelayanan medis maupun fasilitas di rumah sakit. Yani merasa pelayanan yang didapatkan sama saja ketika dirinya melahirkan dengan Kartu JKN dan dengan bayar pribadi. Menurutnya tidak ada kesulitan dan perbedaan ketika mendapatkan pelayanan.
“Bukan hanya untuk biaya persalinannya saja. Sejak awal kehamilan, saya juga telah menggunakan Kartu JKN untuk kontrol kehamilan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat saya terdaftar. Tidak ada yang sulit jika kita memahami prosedur dan persyaratannya. Yang paling penting adalah jangan malu bertanya jika tidak tahu. Kita sebagai peserta juga harus aktif mencari tahu informasi penggunaan Kartu JKN, dengan demikian segala prosesnya sangat mudah dan cepat, karena segala persyaratannya telah kita siapkan dan pahami,” jelasnya.
Yani beserta suamipun mengapresiasi inovasi yang terus ditingkatkan oleh BPJS Kesehatan, terutama penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di KTP untuk mengakses layanan kesehatan.
Peserta JKN dapat mengakses layanan hanya dengan membawa KTP tanpa harus membawa lagi kartu BPJS Kesehatan maupun berkas lainnya. Bagi Yani, ini merupakan satu kemudahan yang sangat membantu masyarakat karena lebih efektif dan efisien.
“Semoga BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan inovasi lainnya agar peserta JKN dapat lebih dimudahkan lagi dalam mengurus kepesertaannya. Terima kasih juga kepada pemerintah yang telah peduli dan memberikan jaminan kesehatan kepada penduduk Indonesia,” ungkapnya.(ybs/ops/sir)