Kabupaten Purwakarta, spiritnews.co.id – Hati ibu mana yang tidak sakit ketika anaknya yang masih berusia sangat muda divonis menderita thalassemia. Ini pula yang dirasakan oleh Mulyati (32), warga Kabupaten Purwakarta. Sebagai seorang ibu rumah tangga, Mulyati tidak bisa berbuat banyak untuk memberikan jaminan kesehatan bagi anak-anaknya.
Namun Mulyati sangat beruntung karena telah menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
“Sebelum saya memiliki Kartu JKN, saya tidak pernah berani untuk memeriksa kondisi anak saya. Dia sering mengeluh lemas, bisanya tiduran aja, tidak nafsu makan, berat badannya juga ngga naik-naik. Pokoknya lemas, nggak mau main-main sama temannya. Ya saya pikir biasa itu, saya juga nggak punya biaya lebih untuk mengantar anak periksa ke dokter,” kata Mulyati.
“Sampai suatu waktu saya dapat informasi kalau keluarga saya dapat Kartu JKN yang gratis dibayarkan sama pemerintah. Alhamdulillah saya dan keluarga sangat bersyukur. Makanya anak saya langsung kami bawa periksa, ternyata benar bisa digunakan Kartu JKN-nya. Setelah dicek beberapa kali termasuk cek darah juga, anak saya dinyatakan mengidap thalassemia. Saya pasrah sama pengobatan dari dokter, saya cuma berharap anak saya bisa segera sembuh,” tambahnya.
Thalassemia sendiri merupakan kelainan darah karena kurangnya hemoglobin yang normal pada sel darah merah. Kelainan ini membuat penderitanya mengalami anemia atau kurang darah. Thalassemia terjadi akibat kelainan genetik yang diturunkan, oleh karenanya tidak bisa dihindari.
Apabila tidak ditangani dengan tepat dan segera thalassemia bisa menyebabkan komplikasi berupa gagal jantung, pertumbuhan terhambat, gangguan hati, hingga kematian. Thalassemia juga merupakan penyakit jangka panjang yang memerlukan perawatan seumur hidup. Penderita thalassemia perlu menjalani transfusi darah berulang untuk menambah sel darah yang kurang.
“Setiap dua minggu sekali anak saya harus menjalani transfusi darah rutin dan sampai sekarang sudah jalan sembilan bulan. Saya dan keluarga tidak bisa membayangkan jika tidak ada Program JKN, pengobatan ini mungkin tidak akan bisa kami lakukan. Untuk memeriksakannya saja saya tidak berani, apalagi menjalani pengobatan rutin seperti ini. Tidak terbayang berapa biaya yang harus kami keluarkan,” ucapnya.
“Alhamdulillah keluarga kami sangat terbantu dengan adanya Program JKN. Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Pemkab Purwakarta yang sudah membayarkan iuran kami sehingga kami bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dengan gratis. Semoga kebaikan ini dibalas oleh Allah,” timpalnya.
Kini Mulyati menuturkan anaknya telah mulai dapat berkumpul bersama teman-temannya, bermain dengan ceria dan bersemangat. Melihatnya mulai ceria lagi juga menambah semangat Mulyati sekeluarga dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Alhamdulillah pelayanan yang kami dapatkan juga sangat baik. Kami dilayani oleh tim medis mulai dari dokter hingga perawat dengan sangat baik. Selain itu anak kami juga mendapatkan obat-obatan yang rutin dikonsumsi tanpa harus membayar apa-apa lagi,” ujarnya.
Mulyati berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta dapat terus mendukung keberlangsungan Program JKN dengan mendaftarkan masyarakat yang belum mampu. Dengan demikian masyarakat Kabupaten Purwakarta telah memiliki jaminan kesehatan yang nyaman dan pasti pelayanannya yaitu dengan Kartu JKN.
“Semoga Program JKN dapat terus berlangsung dan tidak jenuh dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat. Pun demikian dengan Pemkab Purwakarta, mudah-mudahan dapat mempertahankan segala upayanya yang sudah berjalan baik bagi masyarakat Purwakarta,” ungkapnya.(ybs/ops/sir)