Kota PANGKAL PINANG, spiritnews.co.id – Makin meningkatnya kekerasan pada anak membuat Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) bergerak memberi penyuluhan bertajuk ‘Melindungi Anak-anak di panti asuhan: Penyuluhan Anti Kekerasan dan Pelecehan Seksual Sebagai Upaya Pencegahan dan Perlindungan Anak’.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FH UI, Dr. Eva Achjani Zulfa, penyuluhan yang digelar di Panti Asuhan Aisyiyah, Pangkal Pinang tersebut sukses digelar dengan dihadiri anak-anak dan pengasuh Panti Asuhan Aisyiyah.
Sebab penyuluhan tersebut dilakukan dengan persiapan matang karena memiliki tujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya melindungi anak-anak dari kekerasan dan pelecehan seksual terkhusus untuk anak-anak panti asuhan yang telah ditinggalkan oleh orang tuanya.
“Sehingga sangat tragis apabila dalam panti asuhan terdapat kasus demikian. Anak adalah masa depan bangsa yang membutuhkan kasih sayang dan bimbingan dari kita. Karena itu, melindungi anak dari kekerasan dan pelecehan seksual sangat penting untuk diperhatikan,” kata Eva.
Ketua Yayasan Panti Asuhan Aisyiyah, Susilawati, memaparkan materi penyuluhan langsung diberikan oleh Adnan Mughoffar yang merupakan ketua kegiatan tersebut. Dalam pemaparannya Adnan menuturkan bahwa dalam upayanya untuk melindungi anak-anak dari kekerasan dan pelecehan seksual, anak-anak juga perlu mengetahui hak-hak mereka sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 4 UU no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
“Anak-anak juga harus tahu bentuk-bentuk kekerasan dan pelecehan seksual serta bagian tubuh mana saja yang tidak boleh dipegang orang lain. Tidak lupa juga dibahas tentang cara menanganinya apabila terjadi dan mengalami hal tersebut, ditambah dengan sesi tanya jawab di akhir pemaparan,” kata Adnan.
Meski pembahasan tersebut terkesan berat, penyuluhan yang dilakukan oleh FH UI ini menjadi menarik karena diselingi dengan fun games berkaitan dengan edukasi pencegahan kekerasan dan juga pembagian buku saku yang diperuntukan sebagai pedoman anti kekerasan dan pencegahan seksual.
Penyuluhan tersebut kemudian ditutup dengan pemberian cinderamata dan penyerahan sembako secara simbolis yang kemudian dilanjut dengan foto bersama.
“Kami miris ketika di medsos ada berita kekerasan di panti asuhan. Padahal seharusnya panti menjadi tempat perlindungan bagi anak yang ditinggalkan orang tuanya. Kami mengucapkan terima kasih kepada adik-adik UI karena memilih panti asuhan kami sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Pengmas UI. Semoga ilmu adik-adik UI bermanfaat karena telah membantu kami,” kata Pengurus Panti Asuhan Aisyiyah, Dra. Maulianah.(rls/red/sir)