Tiongkok, spiritnews.co.id – Operator telekomunikasi terkemuka di Indonesia, XL Axiata Indonesia dan penyedia solusi TIK global, Huawei, merayakan terbangunnya tonggak penting melalui suksesnya penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT) Penyelarasan Strategi (Strategy Alignment Summit).
Dalam KTT ini, manajemen tingkat tinggi Huawei duduk bersama CEO dan Dewan Direksi XL Axiata Indonesia guna memetakan jalur yang makin jelas menuju visi bersama untuk masa depan.
Strategy Alignment Summit menjadi sebuah platform bagi para pemangku kepentingan utama dari kedua organisasi yang memfasilitasi diskusi secara terbuka dan kolaboratif. Melalui KTT ini, Huawei mendorong seluruh peserta untuk berada pada jalur yang sama menuju sasaran dan prioritas strategis, mengembangkan budaya kerja tim dan kerja sama dalam rangka mendorong pertumbuhan dan keberhasilan bisnis XL Axiata Indonesia.
Agenda pembahasan dalam KTT ini mencakup sejumlah aspek penting, di antaranya tinjauan menyeluruh atas posisi strategis saat ini, penetapan satu jalur visioner yang sama untuk kedua organisasi, penentuan tujuan dan prioritas strategis, serta penyusunan sejumlah inisatif yang akan ditindak lanjuti. Sesi breakout digelar dengan tujuan memfasilitasi kolaborasi lintas fungsi, sehingga mendorong terciptanya beragam perspektif yang dapat berkontribusi pada lahirnya berbagai solusi inovatif.
“Huawei akan mencocokkan teknologi utama dengan karakteristik berbagai skenario industri, menerapkan rekayasa sistem, serta bekerja bersama XL untuk membantu pelanggan enterprise agar mampu menguasai kapabilitas baru dan menciptakan nilai baru dengan cepat, sehingga dapat turut mengakselerasi pembangunan ekonomi digital,” tutur Tianfeng, Anggota Dewan Penasihat dan Senior Vice President Huawei.
Di titik mula yang baru ini, Huawei akan bekerja sama dengan XL dalam cakupan bidang yang lebih luas, memperkuat kerja sama bisnis dan inovasi teknologi, serta bersama-sama menjadi pemimpin masa depan. Pihaknya sangat gembira dengan hasil positif dari Strategy Alignment Summit ini.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Indonesia, Dian Siswarini, mengatakan, ini upaya kolektif dan wawasan yang dibagikan selama pertemuan ini telah membawa kejelasan terhadap visi dan strateginya.
“Melalui KTT ini, kami percaya dapat mengarahkan XL Axiata Indonesia menuju masa depan yang gemilang,” kata Dian.
Agenda utama lain dari KTT Strategy Alignment Summit adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Huawei Indonesia yang diwakili oleh Guo Hailong, CEO Huawei Indonesia dan Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata Indonesia. Penandatanganan MoU ini makin mengokohkan komitmen bersama Huawei untuk menyukseskan visi bersama dan tujuan strategis XL Axiata Indonesia.
“Penandatanganan MoU ini merupakan momen kebersamaan sekaligus semangat kerja sama yang luar biasa,” kata I Gede Darmayusa, Direktur dan CTO XL Axiata Indonesia.
MoU ini juga menjadi perwujudan tanggung jawab kita bersama dalam mendorong pertumbuhan perusahaan serta memberikan nilai-nilai kepada para pemangku kepentingan. Bersama-sama, kita akan menghadapi tantangan dan meraih peluang masa depan.
Kesuksesan Strategy Alignment Summit menjadi bukti dedikasi XL Axiata Indonesia terhadap perencanaan strategis dan inisiatif berwawasan ke depan. Dengan menyelaraskan semua tingkatan kepemimpinan, perusahaan telekomunikasi terdepan di Indonesia ini siap untuk memaksimalkan potensinya, berinovasi, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dalam lanskap industri telekomunikasi yang dinamis.
Selama lebih dari 23 tahun, Huawei terus memegang teguh komitmen berkelanjutannya, ‘Huawei I DO’, yang diwujudkan antara lain dengan terus mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa. Sebagai bagian dari pilar komitmen “I Do” Collaborate, Huawei berbagi pengalaman dan keahliannya dalam berbagai teknologi TIK mutakhir untuk memastikan Indonesia tetap melaju kencang dan kuat di jalur yang aman dalam akselerasi digitalisasi.
Huawei secara khusus berkomitmen untuk memperkuat ekosistem digital melalui program pengembangan 100.000 talenta digital Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun, dan saat ini telah menjangkau lebih dari 83.000 penerima manfaat.(rls/red/sir)