PARA TENAGA pendidik SD Negeri 1 Sukolilo melaksanakan sebuah kegiatan berupa peningkatan kedisiplinan dan pembentukan karakter terhadap siswa khususnya di SD Negeri 1 Sukolilo yang berkolaborasi dengan alumni mahasiswa kampus mengajar angkatan 5 yang berjudul “PELATIHAN DASAR BARIS-BERBARIS SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SD NEGERI 1 SUKOLILO”.
Penulis : Nailul Inayah, S Pd.SD
Guru SD Negeri 1 Sukolilo
Pelatihan dasar baris-berbaris merupakan bentuk dari latihan fisik yang digunakan untuk menanamkan kebiasaan serta pembentukan kedisiplinan dan karakter pada siswa, menumbuhkan jiwa kekeluargaan dan memunculkan adanya rasa tanggung jawab pada diri masing-masing individu.
Strategi sekolah dalam upaya menciptakan siswa yang memiliki jiwa disiplin dan karakter yang baik sangat beragam, salah satunya SD Negeri 1 Sukolilo yang memiliki strategi melaksanakan pelatihan dasar baris-berbaris terhadap siswa. Pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan dengan baik walaupun terdapat kendala pada saat kegiatan berlangsung.
Kegiatan pelatihan dasar diadakan tanggal 20 Juli – 10 Agustus 2023 dengan jumlah 22 siswa. Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pelatihan ini bisa dikatakan masih tergolong sedikit dari keseluruhan jumlah siswa yang ada, dikarenakan pihak sekolah memilih siswa dari kelas 4 hingga kelas 6 sesuai dengan minat siswa dan persetujuan dari orang tua siswa.
Sebagai pembuka kegiatan pelatihan dasar baris-berbaris, diawali dengan pembukaan dan pengenalan tentang ragam baris-berbaris serta pentingnya pelatihan baris-berbaris bagi peningkatan kedisiplinan dan karakter siswa. Paparan berikutnya difokuskan pada praktik Peraturan Baris Berbaris (PBB) dan pengoptimalan fisik pada saat kegiatan Peraturan Baris Berbaris (PBB) dilaksanakan.
Dalam tahap pertama mahasiswa melakukan penyampaian materi dengan diiringi praktik gerakan dari materi yang disampaikan. Sebelum penyampaian materi mahasiswa sudah menyiapkan konsep atau desain penyampaian materi untuk didemonstrasikan dan dijadikan contoh bagi siswa.
Dalam kegiatan pelatihan ini siswa diberikan materi gerakan PBB mulai dari strategi kekompakan saat berbaris, pemahaman tentang aba-aba atau perintah dari pemimpin barisan (danton) yang harus sepatutnya ditaati dan dilaksanakan oleh siswa pada saat latihan baris-berbaris dilaksanakan.
Di sepanjang penyampaian materi ataupun praktik, siswa diharapkan untuk mampu memahami apa yang disampaikan dan diharapkan mengikuti kegiatan dengan baik sampai selesai. Terdapat aturan yang ditetapkan oleh guru dan mahasiswa terhadap siswa yakni diberlakukannya tata tertib.
Dimana jika terdapat siswa yang melanggar tata tertib maka siswa akan mendapatkan sanksi atau hukuman contoh salah satunya yakni keluar barisan lalu melakukan push up maksimal 10 kali sesuai kesalahan yang dilakukan. Dari kegiatan tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan baris-berbaris dapat melatih penanaman atau pembentukan karakter disiplin pada diri siswa.
Hasil dari pelaksanaan pelatihan dasar baris-berbaris yang digelar oleh SD Negeri 1 Sukolilo ini menunjukkan bahwa siswa mengalami banyak perubahan baik dari segi kedisiplinan, segi karakter maupun segi pengoptimalan fisik. Hal tersebut dibuktikan dengan pelaksanaan observasi oleh mahasiswa dan guru terhadap siswa selama kegiatan dilaksanakan.
Hari demi hari pelaksanaan observasi dan evaluasi kegiatan dilaksanakan guna untuk mengetahui perkembangan atau perubahan yang dimiliki oleh siswa selama mengikuti kegiatan. Siswa yang tadinya belum sepenuhnya memiliki kemampuan baris-berbaris menjadi memiliki kemampuan baris-berbaris adapun siswa yang lalai akan kedisiplinan menjadi siswa yang tanggap akan kedisiplinan dan masih banyak perubahan lainnya yang dialami oleh siswa.
Dari paparan hasil yang telah disampaikan maka dapat disimpulkan bahwa mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang kita harapkan memang tidak lah mudah dibalik hal tersebut tentunya perlu banyak perancangan strategi dimulai dari persiapan materi, pembuatan tata tertib, jadwal kegiatan dan perencanaan lainnya yang nantinya hal tersebut dibuat sebagai pedoman dan panduan dalam melaksanakan kegiatan supaya menghasilkan keberhasilan suatu kegiatan. Karena untuk mendapatkan keberhasilan suatu kegiatan tergantung pada upaya sumber daya manusia dalam mengarahkannya.(*)