Jakarta, spiritnews.co.id – Ketua Pencegahan Infeksi dan Kontrol Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ari Prayitno, menegaskan, bahwa wabah cacar monyet bisa menular dari percikan ludah.
Dikatakan, cacar monyet atau mpox dapat menular antar manusia melalui droplet atau percikan ludah jarak dekat kurang dari dua meter atau kontak mulut langsung.
“Tentu droplet masih dipengaruhi oleh gravitasi sehingga jarak mempengaruhi,” kata Ari dikutip dari internet.
Penularan mpox dari hewan ke manusia biasanya terjadi melalui luka, gigitan, cakaran atau kontak erat dengan monyet atau seseorang yang mengonsumsi daging monyet.
Meski demikian, Ia menekankan penularan cacar monyet tidak bersifat airborne atau melalui partikel kecil di udara sehingga tak menyebar lebih dari jarak dua meter.
“Maka kalau droplet di bawah dua meter risiko tetap ada. Untuk pasien cacar monyet dengan gejala ringan maka isolasi mandiri bisa dilakukan. Untuk gejala ringan dari cacar monyet cukup lakukan isolasi mandiri dan bisa dirawat di tempat tinggal namun harus terpisah dari orang lain seperti di rumah sakit,” katanya.
Untuk isolasi mandiri utamanya harus berada pada ruangan terpisah dari orang lain yang berada di tempat tinggal, hindari penggunaan handuk mandi, pakaian dan alat makan bersamaan dengan orang lain.
Seorang pasien yang dicurigai atau dikonfirmasi menderita infeksi cacar monyet wajib ditempatkan di ruangan untuk satu orang. Jika ada kasus yang sama lebih dari satu pasien, dapat dirawat secara bersamaan dengan ruangan yang besar dan jarak tempat tidur minimal satu meter.
Kemudian pintu harus ditutup untuk memastikan pasien tidak berjalan-jalan keluar sehingga dapat menularkan kepada orang lain, serta pasien harus memiliki kamar mandi khusus.
“Untuk mencegah tertular cacar monyet melalui percikan ludah, ada baiknya untuk menjaga jarak aman,” ungkapnya.(red/sir)