Polsek Batujaya Edukasi Masyarakat Terkait TPPO

  • Whatsapp

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Bhabinkamtibmas Polsek Batujaya Polres Karawang, Aiptu Yulian beserta Brigadir Sholihin memberikan edukasi mengenai Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) atau Human Trafficking.

Pasalnya, sosialisasi tersebut disampaikan langsung kepada masyarakat Dusun Sumurjaya RT 011/004 Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (2/12/2023).

Bacaan Lainnya

Seperti yang diketahui, imbauan tersebut dilakukan untuk mengajak masyarakat bekerjasama dalam mengantisipasi terjadinya TPPO, jangan sampai ada masyarakat yang menjadi korban perdagangan manusia, dengan cara tidak mudah terbujuk rayu dari oknum orang, agen maupun sponsor yang tidak bertanggung jawab.

Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono melalui Kapolsek Batujaya AKP Supriatno menyampaikan, menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2007, TPPO merupakan tindakan perekrutan, pengangkutan atau penerimaan seseorang.

Tindakan tersebut, biasanya disertai dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang maupun memberi bayaran atau manfaat.

“Sehingga akan memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali tersebut terhadap orang lain, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi,” kata Kapolsek.

“Berdasarkan pasal tersebut, unsur tindak pidana perdagangan orang ada tiga diantaranya, unsur proses, cara serta eksploitasi. Bila ketiganya terpenuhi, maka bisa dikategorikan sebagai perdagangan orang,” tambahnya.

Seperti yang diketahui, bentuk perdagangan manusia secara rinci dapat digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu berdasarkan tujuan pengiriman, korbannya dan bentuk eksploitasinya.

Menurut perwira pertama Polri ini, definisi perdagangan manusia adalah perekrutan, pengangkutan, pemindahan, penyembunyian atau penerimaan orang dengan paksa atau penipuan. Tujuannya ialah untuk memanfaatkan mereka demi mendapatkan keuntungan.

“Jadi, korbannya bisa saja pria, wanita dan anak-anak dari segala usia maupun semua latar belakang bisa menjadi korban kejahatan ini, yang kerap terjadi di setiap wilayah di dunia,” jelasnya.

Para pelaku TPPO ini sering menggunakan kekerasan atau agen tenaga kerja palsu dan janji palsu, seperti kesempatan kerja dengan maksud untuk mengelabui dan memaksa korban.(ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait