Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Hati ibu mana yang tidak khawatir ketika melihat anaknya lemas serta tidak mau makan. Hal ini dirasakan oleh Santi (30), warga Kabupaten Karawang, yang sedang menemani putra bungsunya, Brahim (3), yang menjalani pengobatan rawat inap karena sedang sakit demam serta batuk pilek yang tak kunjung sembuh.
“Awalnya pilek biasa kemudian batuk-batuk, setelah beberapa hari demam tinggi, kita bawa ke klinik dikasih obat, ternyata malam demamnya makin tinggi. Saat itu saya sangat khawatir akhirnya kita putuskan untuk bawa ke IGD di rumah sakit terdekat,” kata Santi.
Dikatakan, saat tiba di IGD tenaga medis segera menyambut dan melakukan tindakan. Diakuinya bahwa pelayanan dari petugas rumah sakit sangat sigap.
“Alhamdulillah kami sekeluarga sudah tergabung dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), waktu itu saya cukup hanya memberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja sudah langsung dilayani dengan baik. Saya rasa tidak ada pembedaan perlakuan antara saya dengan pasien lainnya yang menggunakan asuransi bukan JKN, semua diperlakukan sama dengan baik,” katanya.
Adapun Santi beserta keluarganya terdaftar menjadi peserta JKN dari segmen peserta Pekerja Penerima Upah. Diakui Santi pelayanan menggunakan Kartu JKN kini sangat cepat dan mudah. Hal ini juga sejalan dengan transformasi mutu layanan yang digaungkan oleh BPJS Kesehatan, yaitu pelayanan yang mudah, cepat, dan setara menjadi ditularkan oleh BPJS Kesehatan kepada fasilitas kesehatan yang bermitra dengannya.
“Sebetulnya ini merupakan kali kedua kami menggunakan layanan jaminan kesehatan dengan Kartu JKN. Sebelumnya anak saya yang pertama sudah lebih dulu menggunakan Kartu JKN untuk berobat, bahkan sampai operasi karena waktu itu anak saya mengeluh ada sakit di bagian matanya. Berbekal Kartu JKN, kami segera membawanya untuk diperiksa ke klinik terdekat,” jelasnya.
“Ternyata kemudian dirujuk ke rumah sakit terdekat karena kondisinya yang memerlukan perawatan lebih lanjut. Kami bawa ke rumah sakit tersebut, diperiksa oleh dokter dan ternyata terdapat kelenjar yang cukup besar di dalam bagian matanya. Saat itu dokternya menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi,” tambahnya.
Santi yang berprofesi sebagai karyawan swasta tersebut pun menjelaskan bahwa akhirnya anak pertamanya tersebut dioperasi dan kelenjar yang sudah cukup besar dan mengganggu itu kemudian diangkat.
“Alhamdulillah semua biaya mulai dari persiapan, operasi, hingga setelah operasinya semuanya ditanggung oleh Program JKN. Saat pulang kami tidak perlu membayar apa-apa lagi, cukup hanya dengan rutin membayar iuran JKN tiap bulannya melalui perusahaan tempat saya bekerja,” ujarnya.
Menurutnya semua pelayanan mulai dari klinik fasilitas kesehatan tingkat pertama tempatnya terdaftar hingga ke rumah sakit semuanya sangat mudah dan tidak dipersulit.
“Program JKN ini harus selalu kita dukung terutama bagi ibu rumah tangga sekaligus pekerja seperti saya. Kartu JKN merupakan pegangan keluarga kami jika sudah mulai terkena sakit-penyakit. Kita semua tahu kan biaya rumah sakit itu sangat mahal, tidak terbayang jika saya harus membayar sendiri biaya-biaya jika sakit. Apalagi anak-anak masih kecil, pastinya sangat rentan sakit. Terimakasih kepada pemerintah yang sudah memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui Program JKN ini,” ucapnya.
Santi pun berharap seluruh peserta Program JKN dapat membayar iuran tepat waktu agar program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan tersebut dapat terus membantu membiayai peserta JKN yang membutukan pelayanan kesehatan. Dirinya juga berharap seluruh fasilitas kesehatan dapat berkomitmen penuh memberikan pelayan terbaiknya, dengan demikian mutu layanan Program JKN dapat terus dipertahankan dan meningkat ke arah yang semakin baik lagi.(ybs/ops/sir)