Gunakan JKN BPJS Kesehatan, Pengobatan Hemodialisis Suryadi Lancar

  • Whatsapp

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Tidak banyak kata yang dapat diungkapkan oleh Suryadi (42), warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, selain ucapan terima kasih banyak dengan hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta ini mengaku telah menjadi peserta Program JKN dari segmen peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) dan telah merasakan langsung manfaat pelayanan medis yang sangat besar.

Bacaan Lainnya

“Beberapa bulan saya tiba-tiba harus dilarikan ke unit gawat darurat rumah sakit karena merasakan sesak yang sangat berat sampai tidak terkontrol. Selama 1 minggu saya berada di ruang ICU untuk mendapatkan bantuan oksigen. Saat itu, berdasarkan hasil pengecekan di lab saya kemudian divonis harus menjalani pengobatan melalui hemodialisis ini,” kata Suryadi, di Karawang, Kamis (7/12/2023).

Diakuinya, beberapa waktu sebelumnya dirinya telah melakukan Medical Check Up fasilitas dari perusahaan tempatnya bekerja. Saat itu, dokter telah membacakan hasilnya dan memberitahu bahwa ginjalnya tidak berfungsi dengan baik, namun saat itu ia masih merasa baik-baik saja sehingga tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Waktu itu saya belum merasakan gangguan apa-apa jadi masih menganggap normal saja sampai kemarin yang sesak itu. Ketika saya divonis harus melakukan cuci darah itu pastinya ada rasa takut dan khawatir, karena ini pengobatan jangka panjang, bukan hanya sekali atau dua kali saja,” katanya.

“Saya takut bagaimana nanti kelanjutan saya di tempat kerja, bagaimana saya menjalani pengobatan ini, dan yang paling utama terkait dengan biayanya. Alhamdulillah saya sudah menjadi peserta JKN, ketika kemarin sesak mulai dari IGD hingga 1 minggu di ruang ICU itu semua pelayanannya ditanggung oleh Program JKN sehingga saya tidak mengeluarkan biaya sedikitpun,” tambahnya.

Adapun Suryadi harus rutin melakukan tindakan hemodialisis sebanyak dua kali dalam seminggu, selain itu dirinya juga secara rutin kontrol ke spesialis penyakit dalam. Suryadi juga sempat melakukan transfusi darah sebelumnya.

Hemodialisa atau hemodialisis sendiri merupakan terapi cuci darah di luar tubuh, terapi ini umumnya dilakukan oleh pengidap  masalah ginjal yang ginjalnya sudah tak berfungsi dengan optimal. Pada dasarnya, tubuh manusia mampu mencuci darah secara otomatis, tapi bila terjadi masalah pada ginjal, ginjal akan kehilangan fungsinya.

Sementara itu, ginjal memiliki peranan yang penting dalam tubuh manusia, yaitu membersihkan darah dalam tubuh dan membentuk zat-zat yang menjaga kesehatan tubuh. Namun ketiga ginjal  tidak dapat berfungsi dengan baik, maka sangat perlu untuk dilakukan proses cuci darah menggunakan bantuan alat medis.

Untuk melakukan perawatan ini, prosesnya akan dibantu menggunakan mesin khusus untuk menggantikan ginjal yang rusak agar tubuh bisa menyaring darah. Mesin ini berperan sebagai ginjal artifisial yang dapat menyingkirkan zat-zat kotor, garam, serta air berlebih yang ada di dalam darah pengidap. Suryadi pun ikhlas dan tetap semangat dalam menjalani terapi cuci darah tersebut.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur masih bisa menjalani pengobatan ini dengan Kartu JKN, sehingga saya tidak perlu khawatir terkait biaya-biaya pengobatan. Saya yakin sekali biaya pengobatan saya sangat besar, cuci darah 2 kali dalam seminggu, belum lagi biaya ke spesialis penyakit dalamnya, obat-obatan, dan lain sebagainya, semuanya ditanggung oleh Program JKN. Saya sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan, kepada pemerintah, dan juga semua fasilitas kesehatan yang sudah memberikan pelayanan terbaik untuk peserta JKN. Semoga kedepannya semakin baik lagi,” ungkapnya.(ybs/ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait