Kota Surakarta, spiritnews.co.id – Pengembangan Gigacity di Surakarta menjadi rujukan dan inspirasi bagaimana infrastruktur digital berkontribusi besar bagi kemajuan digital yang menopang berbagai sendi kehidupan, dari pendidikan, kesehatan, birokrasi, hingga perekonomian. Konsep Gigacity yang disematkan kepada Kota Surakarta diharapkan dapat memantik kelahiran kota-kota cerdas lain di Indonesia.
Para pemangku kepentingan ekosistem digital baru-baru ini menyelenggarakan perhelatan Gigacity bertajuk “Percepatan Gigacity sebagai Landasan Perwujudan Kota Cerdas Indonesia Visi 2030 dan 2045.” Diharapkan gelaran tersebut dapat menjadi forum lintas sektoral yang melahirkan gagasangagasan fundamental untuk mengakselerasi keberhasilan transformasi digital menuju Indonesia Emas 2045.
Segenap pemangku kepentingan hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya : Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Komunikasi dan Informatika Arief Tri Hardiyanto, Deputi IV Kementerian Kordinator Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Surakarta Gatot Sutanto, Kim Jin, Vice President of Optical Business Product Line Huawei, Samuel Pasaribu, VP Area Account Management Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), APJII dan APJATEL, serta perwakilan dari vendor teknologi, operator, dan juga para akademisi.
Irjen Kementerian Komunikasi dan Informatika, Arief Tri Hardiyanto, mengatakan, Kominfo telah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045 (VID2045) yang merupakan visi jangka panjang menuju 100 tahun Indonesia Merdeka. Pengembangan smart city yang didukung internet berkecepatan tinggi menjadi salah satu agenda penting VID2045. Oleh karena itu, inisitiatif MASTEL, Huawei, dan Telkomsel di Solo Technopark bisa menjadi contoh bagi kota-kota lainnya untuk mengimplementasikan konsep Gigacity.
Gigacity berperan dalam peningkatan kecepatan internet baik mobile maupun fixed broadband di wilayah perkotaan yang memberikan energi bagi berbagai aktivitas di kawasan niaga, perkantoran, dan pemukiman.
“Kominfo berharap meratanya broadband kecepatan tinggi yang berkualitas ini menjadi fondasi kuat untuk transformasi digital, mendukung ekosistem digital yang menyejahterakan masyakarat, mencerdaskan bangsa dan menciptakan berbagai peluang inovasi digital demi tercapainya Indonesia Emas 2045,” kata Arief.
Visi Indonesia Digital 2045 menetapkan beberapa sasaran dan target. Dalam aspek Infrastruktur Digital terdapat tiga sasaran, yakni Mobile Broadband Coverage per population mencapai 100% pada tahun 2034, 98 Gigacity pada 2029 dan 514 Gigacity pada 2045, dan rata-rata kecepatan unduh mobile broadband sebesar 100 Mbps pada 2029, dan 760 Mbps pada 2045. Pada aspek ekonomi digital ditargetkan kontribusi PDB hingga mencapai 19% atau senilai Rp22.513 Triliun. Kemudian, posisi Indeks Masyarakat Digital (IMD) Indonesia berada di peringkat keempat.
Deputi IV Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin, mengatakan, sebagai Gigacity pertama di Indonesia, pengembangan Solo Technopark merupakan langkah penting menciptakan kontribusi nyata dalam mewujudkan kawasan smart city yang akan berdampak pada aspek ekonomi dan sosial melalui pemanfaatan teknologi.
Vice President of Optical Business Product Line Huawei, Kim Jin, menyampaikan pidato bertajuk “F5G Memungkinkan Pembangunan Giga City di Indonesia.” Jaringan all-optic gigabit F5G dapat membantu operator mengelar infrastruktur fiber secara efisien, membangun jaringan interkoneksi pulau DC-sentris dan lingkaran latensi 1-8-20 ms.
“Segala upaya ini bertujuan meningkatkan pengalaman pengguna rumahan, mendorong transformasi dan ekonomi digital Indonesia,” kata Jin.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan, pembangunan infrastruktur teknologi komunikasi dan informasi menjadi kunci utama untuk mendorong transformasi digital secara menyeluruh. Melalui penerapan teknologi 5G, Indonesia memasuki era konektivitas super cepat yang tidak hanya mendukung telekomunikasi antar manusia, tetapi juga dapat memunculkan berbagai inovasi digital yang bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.
“Hadirnya Gigacity sebagai jembatan untuk bertransformasi menjadi kota cerdas, menciptakan peluang-peluang baru bagi masyarakat dan industri. Gigacity dapat mendukung pengembangan industri kreatif, e-commerce, dan pariwisata digital serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti mendukung layanan kesehatan dan pendidikan digital,” kata Amalia.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Surakarta, Gatot Sutanto, mengatakan, Gigacity menjadi landasan perwujudan kota cerdas yang selaras dengan Visi Indonesia Digital 2045. Gigacity akan memajukan dunia teknologi informasi dan komunikasi, serta memperkenalkan manfaat teknologi terhadap masyarakat luas.
“Kami sampaikan apresiasi tertinggi kepada seluruh stakeholder yang terlibat, seperti MASTEL, Huawei, dan Telkomsel,” kata Gatot.
Ketua Umum MASTEL, Sarwoto Atmosutarno, mengatakan, Gigacity Summit merupakan momentum penting bagi untuk bersama-sama membahas strategi dan langkahlangkah nyata dalam mempercepat penetrasi internet kecepatan tinggi, mendorong Gigacity, serta meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
“Terima kasih kepada mitra teknologi seperti Huawei yang telah berkontribusi dalam mewujudkan acara ini,” kata Sarwoto.
Gigacity Summit kali ini juga menggelar diskusi panel yang membahas manfaat, peluang, dan tantangan implementasi Gigacity di Indonesia secara mendalam, dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari Telkomsel dan XL Axiata, Huawei Indonesia, MASTEL, APJII, dan Kementerian Kominfo.
Dari diskusi ini dapat disimpulkan implementasi Gigacity memberikan banyak manfaat untuk kemajuan Indonesia. Di samping itu, stakeholder ekosistem digital perlu bersinergi menciptakan pemerataan akses internet yang mampu menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
Dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah menjadi sangat penting untuk menciptakan kota-kota cerdas dalam kerangka mewujudkan Visi Indonesia Digital 2045.
Para stakeholder ekosistem digital juga meluncurkan konsensus percepatan Gigacity guna mendukung Visi Indonesia Emas 2030 dan 2045 pada perhelatan KTT Gigacity. Tak hanya itu, untuk mengukuhkan segala upaya percepatan transformasi digital, MASTEL, APJATEL, dan didukung Kementerian Kominfo meluncurkan kajian ilmiah bertajuk “Percepatan Infrastruktur Giga City, Menuju Visi Indonesia Digital 2030 dan 2045” yang dapat menjadi referensi ilmiah dan panduan implementasi Gigacity di Indonesia.(rls/red/sir)