Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Dengan mengusung tema peningkatan akan kesadaran politik dan hukum pemuda dalam mewujudkan demokrasi damai yang berintegritas, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Karawang menggelar kegiatan Simposium Pemuda dan Deklarasi Pemilu Damai 2024.
Ketua Pelaksana Kegiatan Simposium Pemuda dan Deklarasi Pemilu Damai 2024 KNPI Kabupaten Karawang, Ahmad Sobirin, mengatakan, kegiatan deklarasi Pemilu Damai tahun 2024 ini merupakan pemaparan mengenai pemilu dan wawasan politik untuk kalangan Milenial hingga Gen-Z.
“Tentunya KNPI sebagai organisasi yang menaungi OKP dan 30 DPK, syukur Alhamdulillah kami bisa menyelenggarakan diskusi publik sekaligus mendeklarasikan Pemilu Damai 2024. Teruntuk itu, kita harus secara bersama-sama untuk bisa merangkul semua kalangan masyarakat utamanya kalangan Milenial hingga Gen-Z untuk mewujudkan hal tersebut,” kata Ahmad.
Kegiatan yang di hadiri oleh ratusan mahasiswa dari berbagai kampus perguruan tinggi di Karawang dan OKP Kepemudaan di Kabupaten Karawang juga, kata dia, rupanya kegiatan yang diprakarsai DPD KNPI Kabupaten Karawang inipun turut pula dihadiri oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang, Mari Fitriana, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Karawang, Ade Permana dan perwakilan Polres Karawang yang diwakili oleh Kasat Binmas Polres Karawang, AKP Iis Puspita.
“Tentunya harus menjadi perhatian bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dan lembaga vertikal lainnya yakni Polres Karawang maupun Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang. Agar para pemuda memiliki produktifitas yang baik dengan didukung keharmonisan demi membangun bangsanya ke depan,” katanya.
Bendahara KNPI Karawang, Ahmad Syahid, mengatakan, simposium kali ini merupakan salah satu program ‘Karawang Youth Season’ yang dimiliki oleh DPD KNPI Karawang yang rutin dilakukan pada setiap tahunnya dengan berbagai tema berbeda dalam tajuk yang digelarnya tersebut.
“Ya, seperti halnya itu pada tahun lalu, kami ada kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) kepemimpinan pemuda. Dan dikarenakan pada tahun ini bertepatan dengan momentum pemilu, maka dari itu panitia mengadakan kegiatan Simposium Pemuda dan Deklarasi Pemilu Damai 2024,” ucap Syahid.
Sadar atau tidak, kata Syahid, Pemilu 2024 nanti masih sekedar dimaknai sebagai memilih pemimpin tetapi lebih daripada itu. Sehingga ia menilai bahwa kontestasi dalam demokrasi tersebut, sebetulnya tidak hanya sekedar memilih, akan tetapi bagaimana mewujudkan cara bermasyarakat yang berwibawa, berintegritas ataupun yang bermartabat ketika pemikiran itu sudah dapat diwujudkan.
“Jadi saya kira politik transaksional itu bisa kita minimalisir, dan sebagai organisasi kepemudaan juga, KNPI harus berperan aktif dalam menjaga keberlangsungan pesta demokrasi. Oleh karena itu, kami sebagai para pemuda di DPD KNPI Kabupaten Karawang ini menyatakan bahwa proses pemilu tersebut harus lah dikawal dan terus ditumbuhkan lebih baik lagi untuk tingkat kesadaran masyarakat dan pemudanya,” katanya.
Ketua Dekan Kampus UIN Sunan Gunung Jati Bandung, Prof. Dr. Fauzan Ali Rasyid, M.Si., mengatakan, pemahaman politik di Indonesia masih banyak kesenjangan yang terjadi. Utamanya kesenjangan pemahaman politik yang ia lihat untuk saat ini, yaitu pemahaman politik yang hanya dimiliki oleh para peserta pemilu dan partai politik saja, akan tetapi untuk masyarakatnya sebagai konstituennya pada kalangan milenial hingga Gen-Z itu seperti tidak terlalu memahami dunia politik dan panggung politiknya.
“Jadi yang saya lihat dikalangan anak muda dan masyarakat saat ini, saya nilai mereka itu seperti tidak terlalu memahami politik, dan terkadang yang mengerti serta yang memahaminya itu hanya bagi para peserta serta parpol-parpol saja yang selalu berbicara soal urusan perpolitikan di negeri ini. Maka agar masyarakat dan anak muda memahami konteks politik di Indonesia ini, saya kira sudah sepantasnya kalau kita berdiskusi untuk menyamakan jajak pendapat guna menjembatani kesenjangan tersebut,” ungkapnya.(ops/sir)