Tinjau Banjir di Desa Karangligar, Bupati Karawang : Kita akan Usulkan Pembangunan Sheet Pile di Sungai Cibeet

  • Whatsapp

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kembali dilanda bencana banjir, akibat intesitas hujan yang berkepanjangan dan meluapnya Sungai Cibeet.

Akibat bencana banjir tersebut, ratusan rumah warga, puluhan fasilitas umum, dan areal persawahan milik masyarakat sekitar terendam. Kawasan ini boleh dibilang langganan banjir. Namun, belum ada upaya konkrit yang dilakukan pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang untuk menanggulang bencana banjir di Desa Karangligar ini.

Bacaan Lainnya

Untuk memastikan kondisi Masyarakat yang menjadi korban banjir, Bupati Karawang H. Aep Syaepulloh bersama Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono meninjau lokasi banjir. Untuk menanggulangi banjir di desa tersebut, Pemkab Karawang berencana membangun Sheet Pile di Sungai Cibeet.

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, mengaku, telah menyampaikan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum agar meninggikan tanggul Sungai Cibeet dengan Sheet Pile.

“Saya sudah sampaikan ke BBWS, agar tanggul Sungai Cibeet dipasang Sheet Pile minimal 6 kilometer. Sehingga, luapan air Sungai Cibeet tidak masuk ke pemukiman warga yang akhirnya menyebabkan banjir,” kata Bupati Aep, di lokasi banjir, Jumat, (5/1/2024).

Namun, kata Bupati, pihak BBWS Citarum menyarankan Pemkab Karawang berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Karena Pembangunan sheet Pile sepanjang 6 kilometer itu adalah kewenangan Kementerian PUPR.

“Kami serta Kepala BBWS akan bersama-sama membuat surat dan kita sampaikan ke Kementerian PUPR. Senin (8/1/2024), BBWS akan meninjau sungai secara langsung,” katanya.

Bupati Aep berharap di tahun 2025 mendatang, rencana pemasangan Sheet Pile tersebut dapat terealisasi. Ia tidak ingin masyarakat di Desa Karangligar kembali menjadi korban banjir.

“Tahun 2024 ini tidak mungkin bisa terealisasi. Tetapi kami sudah melakukan persiapan. Mudah-mudahan di anggaran tahun 2025 nanti bisa terealisasi. Saya sudah berkoordinasi dengan Bapeda dan Dinas PUPR. Alhamdulillah hal ini juga sudah menjadi skala prioritas oleh BBWS,” jelasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Mahfudin, mengatakan, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, merupakan desa yang memiliki beberapa dusun yang berada di titik terendah diantara dusun-dusun lainnya.Selain itu, Desa Karangligar juga merupakan wilayah yang menjadi titik pertemuan antara Sungai Cibeet dan Sungai Citarum.

“Jadi, ketika intensitas hujan di hulu sungai sedang tinggi, maka air sungai tersebut meluap dan menyebabkan bencana banjir ke pemukiman warga. Kami akan terus memantau dan memberikan bantuan dan mengevakuasi warga yang terdampak. Selain itu, kami tetap mengimbau agar warga terus siaga menghadapi bencana banjir ini,” kata Mahpudin.

Berikut data rumah dan korban banjir yang berhasil dihimpun dari PUSDALOPS PB BPBD Karawang :

  1. Dusun Pangasinan (RT 001/001), rumah terendam sebanyaka 40, satu masjid, satu sekolah, dan jumlah korban 50 kepala keluarga atua sekitar 150 jiwa, ketinggian air 10-50 cm. Di RT 002/001, ada 55 rumah terendam, satu PAUD, satu masjid, jumlah korban 225 jiwa (75 KK) dengan ketinggian air sekitar 10 – 110 cm. Di RT 003/001, 75 rumah terendam, satu musholah, jumlah korban 115 kepala keluarga (345 jiwa), dengan ketinggian air sekitar 10 – 130 cm.
  2. Dusun Kampek (RT 005/003), 37 rumah terendam, korban 48 kepala keluarga (141 jiwa), ketinggian air antara 10 – 50 cm. Di RT 007/002, 20 rumah terendam, korban 25 kepala keluarga (75 jiwa), ketinggian air sekitar 10-20 cm.

“Warga yang menjadi korban banjir sudah dievakuasi oleh Satgas BPBD, bantuan juga terus mengalir dari Dinas Sosial,” ungkapnya.(ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir

Pos terkait