DI ERA modernisasi kini muncul beragam kreasi minuman yang memiliki keunikan tersendiri untuk menarik perhatian konsumen. Maka kami menciptakan inovasi minuman yang diberi nama Djamoe Drink. Produk-produk sejenis yang sudah ada adalah Djamoe Drink adalah minuman jamu yang berbeda dari pada umumnya disini kami menambahkan rasa sari buah didalam gelembung popping.
Penulis : Dicki Nadavin, Ahmad Saifudin Arif, dan Bahrul Ulum
Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang
Agar pada saat diminum oleh konsumen popping yang berisikan sari buah tersebut pecah dimulut sehingga dapat menetralisir kepekatan pada rasa jamu tersebut dan ini membuat ketertarikan pada kaum milenial karena produk Djamoe Drink kita menyesuaikan dengan lidah para konsumen.
Sasaran calon konsumen dari produk Djamoe Drink adalah dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa, dapat dikatakan produk kita dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Mereka tersebar diseluruh wilayah indonesia khususnya daerah malang sekitar, karena kita menjual produk melalui pasar online sehingga calon konsumen kami dari berbagai daerah.
Pada pemasaran produk tradisinal tersebut juga terdapat beberapa resiko yang akan dialami, apalagi minuman tradisional yang akan meramba pada pasar milenial, seperti :
Resiko Murni
Risiko yang mengaibatkan kemungkinan kerugian dan tidak mungkin menimbulkan keuntungan. Risiko tersebut dapat dicegah. Misalnya: mesin produksi yang mengalami kerusakan.
Resiko Fundamental
Risiko yang meyebabkan tidak dapat dilimpahkan pada seseorang, dan yang menderita tidak hanya satu orang akan tetapi banyak orang. Misalnya: bencana alam yang terdapat pada wiayah yang akan menjadi sasaran pemasaran.
Resiko Khusus
Risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya. Misalnya, kesalahan pada produksi dan pemasaran.
Cara dalam meminimalisir resiko dalam produksi Djamoe Drink sendiri seperti :
- Gunakan pengetahuan atau informasi untuk mengetahui secara dini risiko yang akan terjadi. Pengetahuan yang cukup dan informasi yang teruji juga dapat digunakan sebagai acuan dalam perkembangan suatu bisnis yang akan dijalankan.
- Berfikir kreatif, inovatif, dan yakin bahwa segala sesuatu ada penyelesaian. Dalam menjalankan suatu bisnis, perlu memiliki pola fikir yang kreatif, inovasi produk, dan memiliki keyakinan dalam mengelola produk.
- Keahlian menganalisa, menelaah, menilai, menguraikan sebab akibat, dan keyakinan dalam mengambil resiko. Pada pengaturan suatu bisnis memang perlu hal tersbut, karena menganalisa suatu bisnis sangat berguna bagi kelangsungan suatu bisnis.
Besar atau kecil suatu resiko dalam bisnis akan dapat diketahui ketika dapat menganalisa, menelaah, menilai, menguraikan sebab akibat, dan yakin ketika mengambil suatu resiko.(*)