Mengintegrasikan Konsep Material Flow Cost Accounting, Environmental Accounting, dan Green Accounting untuk Keberlanjutan Lingkungan

  • Whatsapp

PENGEMBANGAN bisnis berkelanjutan telah menjadi fokus utama perusahaan di era modern ini. Dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, konsep Material Flow Cost Accounting (MFCA), Environmental Accounting, dan Green Accounting telah menjadi alat penting dalam mewujudkan bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Penulis : Radela Sava Rosa, Jasmine Salma Nabilah, Abbas Bukhari, Tegar Gilang Ramadhan

Bacaan Lainnya

Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Dalam menghadapi tantangan lingkungan global, bisnis berkelanjutan menjadi kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Konsep Material Flow Cost Accounting (MFCA), Environmental Accounting, dan Green Accounting menjadi fondasi penting dalam upaya mencapai keberlanjutan lingkungan dalam dunia bisnis. Material Flow Cost Accounting (MFCA) membuka jendela pada aliran material dalam proses produksi perusahaan.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana material bergerak melalui rantai produksi, perusahaan dapat mengidentifikasi area pemborosan dan limbah. Langkah-langkah perbaikan yang diambil berdasarkan analisis MFCA tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait produksi dan konsumsi bertanggung jawab.

Green accounting merupakan akuntansi yangdi dalamnya mengidentifikasi, mengukur, menilai, dan mengungkapkan biaya-biaya terkait dengan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan. Green accounting merupakan penggabungan informasi manfaat dan biaya lingkungan kedalam macam-macam praktik akuntansi dan penggabungan biaya lingkungan kedalam keputusan bisnis. Akuntansi lingkungan (green accounting) memberikan laporan bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Apabila pelaporan akuntansi lingkungan bersifat mandatory, akuntabilitas sosial perusahaan akan meningkat.

Material Flow Cost Accounting (MFCA) adalah pendekatan akuntansi yang mempertimbangkan aliran material dalam suatu proses produksi atau operasional. Dengan menggunakan MFCA, perusahaan dapat mengidentifikasi sumber pemborosan dan limbah dalam proses produksi mereka.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang aliran material ini, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan mengoptimalkan proses produksi mereka.

Dalam konteks bisnis berkelanjutan, MFCA membantu perusahaan mengurangi jejak lingkungan mereka dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, Environmental Accounting juga memainkan peran penting dalam bisnis berkelanjutan.

Environmental Accounting melibatkan pengukuran dan pelaporan dampak lingkungan dari kegiatan bisnis. Dengan menggunakan alat akuntansi ini, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengukur emisi gas rumah kaca, penggunaan air, dan penggunaan energi mereka. Informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi pengurangan emisi, penghematan energi, dan pengelolaan air yang lebih baik.

Dengan mengintegrasikan Environmental Accounting dalam praktik bisnis mereka, perusahaan dapat memantau dan mengelola dampak lingkungan mereka secara efektif. Perdebatan tentang efisiensi sumber daya terutama yang berkaitan dengan pengurangan dan pengelolaan limbah tidak hanya menjadi perhatian bagi para ilmuwan dan aktivis lingkungan hidup, tetapi juga pihak manajemen perusahaan.

Proses produksi suatu barang mulai dari pengambilan bahan baku sampai ke pembuangan suatu produk setelah dikonsumsi (digunakan) tidak merusak lingkungan. Apalagi jika perusahaan mampu untuk merinci biaya lingkungan tersebut. Hal ini agar perusahaan tidak menggeneralisir biaya-biaya tidak langsung termasuk biaya lingkungan kedalam biaya overhead sehingga membuatnya tersembunyi dan manajer kesulitan untuk menelusuri dan mengendalikan biaya tersebut.

Selanjutnya, Green Accounting juga menjadi faktor penting dalam bisnis berkelanjutan. Green Accounting melibatkan pengukuran dan pelaporan nilai ekonomi dari praktik bisnis yang ramah lingkungan. Dengan menggunakan Green Accounting, perusahaan dapat mengidentifikasi manfaat ekonomi yang dihasilkan dari investasi dalam teknologi hijau, efisiensi energi, dan pengurangan limbah.

Informasi ini dapat digunakan untuk mengukur dampak positif dari praktik bisnis berkelanjutan dan mendorong adopsi lebih lanjut. Dalam jangka panjang, Green Accounting membantu perusahaan memahami nilai ekonomi dari praktik bisnis berkelanjutan dan mendorong pengambilan keputusan yang lebih berkelanjutan.

Dalam rangka mencapai bisnis berkelanjutan, integrasi konsep Material Flow Cost Accounting, Environmental Accounting, dan Green Accounting menjadi sangat penting. Dengan menggunakan alat-alat ini, perusahaan dapat mengukur, mengelola, dan melaporkan dampak lingkungan mereka, serta mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan kinerja lingkungan dan ekonomi mereka.

Dalam jangka panjang, hal ini akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan yang lebih luas dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara keseluruhan.

Bisnis berkelanjutan memainkan peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Dengan mengintegrasikan konsep Material Flow Cost Accounting, Environmental Accounting, dan Green Accounting, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi dampak lingkungan, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dalam era di mana keberlanjutan menjadi kebutuhan mendesak, bisnis berkelanjutan adalah langkah yang tepat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi planet kita.(*)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait