Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Menjelang Pemilu 2024, Polsek Klari semakin menggencarkan razia knalpot brong yang tidak sesuai sertifikasi teknis. Agar masyarakat yang ikut dalam kampanye tidak menggunakan knalpot bising yang dinilai bisa memicu terjadinya gesekan antar pendukung pasangan calon atauun partai politik.
Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono.,S.H.,S.I.K.,M.Si melalui Kapolsek Klari Kompol Andryan Nugraha.,S.H., mengatakan, razia knalpot ini di Jalan Raya Kosambi – Klari, Desa Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang dengan menyasar pengendara sepeda motor.
“Tidak sedikit pengendara sepeda motor yang terjaring razia knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis,” kata Kompol Andryan.
Diakuinya, polisi melakukan uji kebisingan di lokasi razia yang disaksikan langsung oleh para pengendara yang terjaring razia. Dari uji kebisingan itu, diperoleh hasil bahwa mayoritas knalpot yang terpasang di sepeda motor yang terjaring razia memiliki tingkat kebisingan yang mencapai hingga lebih dari 100 desibel.
“Sesuai aturan perundang-undangan, tingkat kebisingan suara dari knalpot sepeda motor yang diperbolehkan maksimal hanya 83 desibel,” katanya.
Menurutnya, penertiban knalpot ini harus semakin digencarkan, terutama di saat menjelang memasuki masa Pemilu 2024. Hal itu dilakukan lantaran pada masa kampanye akbar, diprediksi bakal terjadi pengumpulan massa dalam jumlah besar.
“Penertiban knalpot ini kita lakukan salah satunya kita tahu bahwa sudah masuk kepada tahap kampanye rapat umum atau kampanye akbar. Nanti kita tahu ada pengumpulan massa di lapangan atau tempat-tempat tertentu,” jelasnya.
Saat memasuki masa kampanye dan Pemilu 2024, kata Kompol Andryan, biasanya bakal melibatkan ribuan orang yang akan menggunakan sepeda motor dengan knalpot brong, sehingga jika tidak ditertibkan dikhawatirkan bisa memicu terjadinya pergesekan atau kericuhan.
“Kita khawatirkan nanti pergeseran warga atau massa pendukung salah satu paslon atau pun parpol, dari dan menuju ke lokasi kampanye itu menggunakan kendaraan roda dua, yang kita khawatirkan apabila mereka menggunakan kendaraan knalpot bising ini tentunya akan memicu gesekan, bisa timbul konflik antara massa pendukung, saling geber-geber, saling panas-panasin. Itu yang kita khawatirkan imbas dari pada penggunaan knalpot bising itu,” ucapnya.
Dengan semakin gencarnya razia knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis ini, diharapkan pada saat masa kampanye atau pemilu nanti, bisa berjalan dengan tertib dan lancar tanpa terjadi gesekan ataupun kerusuhan.(ops/sir)