Jakarta, spiritnews.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang mendapatkan penghargaan Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan. Penghargaan tersebut diterima langsung Penjabat Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.Cd dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Rabu (06/03/2024).
Kementerian Kesehatan RI terus berupaya melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit tropis terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTDs). Upaya ini dilakukan untuk mengejar target eliminasi NTDs di Indonesia.
Di Indonesia ada sejumlah penyakit NDTs yang diprioritaskan antara lain filariasis, cacingan, schistosomiasis, kusta, dan frambusia. Saat ini, Kementerian Kesehatan tengah memfokuskan pada eliminasi lima penyakit tersebut.
Pada tahun 2024 ini ada 99 Kabupaten/Kota yang lolos Asessment Eradikasi Frambusia dan berhak menerima sertifikat bebas Frambusia. Salah satunya adalah Kabupaten Subang yang menerima penghargaan sebagai Kabupaten Bebas Frambusia yang diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan RI.
Deputi WHO Perwakilan Untuk Indonesia, Dr. Momoe Takeuchi, mengatakan, ada 20 penyakit yang termasuk NDTs yang disebabkan berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit.
“Globally there are 21 Neglected Tropical Diseases caused by a variety including viruses, protozoa, bacteria, and parasitic worms in Indonesia,” kata Momoe.
Dirjen P2P Kementerian Kesehatan, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, tema tahun ini yaitu “United and Eliminate”. Setidaknya Kabupaten/Kota se-Indonesia membutuhkan waktu 10 tahun dalam memberikan pengobatan massal untuk dapat dinyatakan terbebas dari filariasis.
“Mencapai sertifikat filariasis ini tidak mudah, karena kabupaten harus melaksanakan lima tahun pemberian obat massal diikuti evaluasi dan diperiksa darah pada malam hari, dan lima tahun berikutnya baru bisa kita nyatakan bebas filariasis. Sehingga ini kerja keras sekali selama sepuluh tahun kalau ingin dinyatakan bebas filariasis,” kata Maria.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, tropical disease merupakan penyakit yang ditularkan melalui berbagai macam hewan.
“Tropical Disease di Indonesia ada 11, dan kita fokus pada lima ini karena ini merupakan penyakit menular. Dan penyakit menular ini disebabkan oleh patogen dan ditularkan oleh berbagai macam hewan,” kata Budi.
Dikatakan, cara terbaik dalam pencegahan penykit tropical disease tersebut dengan menjaga lingkungan yang sehat. Salah satunya dengan mencuci tangan, tidak buang air sembarangan, dan memakai alas kaki saat keluar rumah.
“Cara yang paling bagus untuk mencegah penyakit tropical desease ini yakni dengan menjaga lingkungan yang sehat. Cuci tangan yang bersih, tidak buang air besar sembaranhan, dan terutama untuk anak-anak kemana-mana harus pakai alas kaki,” jelasnya.
Menurutnya, hanya frambusia yang tidak ada obatnya, dan hanya bisa dicegah dengan menjaga lingkungan yang sehat.
“Kita mau fokus ke 5 penyakit ini dulu, dari lima penyakit ini hanya frambusia yang tidak ada obatnya, cara mencegahnya hanya dengan menjaga lingkungan,” ujarnya.
Penjabat Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.Cd, menyampaikan terimakasih kepada seluruh jajaran Pemkab Subang mulai dari Dinas Kesehatan hingga para kader di seluruh wilayah Kabupaten Subang yang selama ini telah membantu dalam upaya pencegahan serta penanganan terkait lingkungan dan kesehatan. Sehingga penghargaan ini dapat kami raih.
“Terimakasih kepada seluruh jajaran mulai dari Dinas Kesehatan hingga kader di wilayah Kabupaten Subang, atas yang selama ini turut membantu dalam upaya pencegahan dan penanganan kesehatan atas prestasi yang diraih. Terkait NTDs, Meski termasuk menular, bisa dicegah dan diobati sedari dini. Saya mengajak seluruh warga Subang, untuk mempertahankan raihan bebas Frambusia dengan cara menjaga diri dan lingkungan tetap bersih dan sehat,” kata Imran.
Untuk itu, Dr. Imran mengajak seluruh warga Subang untuk mempertahankan raihan bebas Frambusia dengan cara menjaga diri dan lingkungan yang bersih dan sehat.
“Terkait NTDs meski merupakan penyakit menular dapat dicegah dan diobati sejak dini. Salah satunya dengan menjaga lingkungan yang bersih dan sehat,” ungkapnya.(sir)