GEMAS Bersama Commstride 2024 Dukung Penurunan Stunting di Desa Jayamukti Karawang

  • Whatsapp

BERDASARKAN Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia turun dari angka 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022. Jawa Barat termasuk salah satu provinsi yang paling besar angka penurunan stuntingnya. Dari angka 31,1% di tahun 2018 menjadi 20,2% di tahun 2022.

Penulis : Cynthia Margaret Simanjuntak

Bacaan Lainnya

Mahasiswi Ilmu Komunikasi President University

Akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar anak seusianya. Salah satu penyebab terjadinya stunting di Indonesia adalah kurangnya asupan gizi pada ibu sebelum hamil, selama kehamilan, dan pada 1000 hari pertama kehidupan anak.

Dengan data by name by address balita stunting di Jawa Barat pada tahun 2022 sebanyak 183.440 turun menjadi 178.058 per 15 Oktober 2023. Angka tersebut masuk dalam kategori rendah, meskipun terdapat perbedaan data sebesar 14,19% jika dibandingkan dengan data SSGI.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melakukan upaya ganda mulai dari pemenuhan gizi sejak masa kehamilan sampai membangun infrastruktur akses air bersih dan sanitasi untuk mencapai 14% angka stunting di Jawa Barat.

Sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan, Mahasiswa Hubungan Masyarakat President University bersama Commstride 2024 dan NGO @kiddoandfirends_ berhasil melaksanakan kegiatan GEMAS (Gerakan Edukasi Mama Serta Anak Sehat), di Desa Jayamukti, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Sabtu (27/4/2024).

Kegiatan ini disambut dengan sangat antusias oleh para peserta. Terdapat 2 agenda pada kegiatan GEMAS, yaitu talkshow seputar pentingnya gizi untuk remaja, sebelum hamil, dan pasca kehamilan serta pemeriksaan kesehatan gratis bagi para peserta. Kegiatan ini menggandeng NGO, Karang Taruna, PKK, Perangkat Desa, UMKM, dan Puskesmas Cicinde.

Kepala Puskesmas Cicinde, H. Abdul Subur, berharap kehadiran GEMAS ini menghasilkan investasi ilmu buat para kader ibu hamil karena angka kematian ibu hamil berpengaruh terhadap derajat kesehatan dan remaja putri Desa Jayamukti untuk siap menjadi ibu ke depannya.

“Kita apresiasi sekali kegiatan dari mahasiswa President University karena keterkaitan dengan pemeriksaan ibu hamil yang bekerja sama dengan tim Puskesmas. Saya harap kegiatan ini dapat mengedukasi para ibu hamil dan remaja putri,” kata Abdul.

Penanggulangan stunting menjadi tanggung jawab kita bersama, tidak hanya pemerintah tetapi juga setiap keluarga Indonesia. Untuk merubah perilaku masyarakat dari gaya hidup yang tidak sehat menuju gaya hidup sehat merupakan pekerjaan yang besar.

Tidak cukup dengan edukasi saja, tetapi juga harus sampai kepada tingkat kesadaran diri untuk menerima dan menjalankan perilaku hidup sehat. Maka dari itu, sudah sewajarnya program penurunan stunting kita gerakkan bersama supaya kondisi kesehatan masyarakat Indonesia lebih baik kedepannya.(*)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait